GHAFARUNNISA, DESYANA (2019) ANALISIS PROGRAM PASCATAMBANG BATUBARA BERDASARKAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN STUDI KASUS PIT PARINGIN KABUPATEN BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
03 COVER.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text
04 LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (187kB) | Preview |
|
|
Text
05 DAFTAR ISI.pdf Download (188kB) | Preview |
|
Text
01 TESIS FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Penambangan batubara yang biasanya dilakukan dengan sistem terbuka (surface mining system) secara nyata menghilangkan vegetasi, mengubah susunan lapisan tanah, dan menimbulkan erosi, sedimentasi, yang dapat mengakibatkan degradasi lahan. Pada saat pascatambang lahan tersebut akan dimanfaatkan kembali. Untuk itu perlu strategi dalam pengelolaan lahan pascatambang di kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis peruntukan atau pemanfaatan lahan bekas tambang batubara di Kabupaten Balangan agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar sesuai dengan tata ruang dan lingkungan serta menganalisis keberlanjutan rencana pascatambang untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan analisis kesesuaian lahan dengan metode weight factor matching dan analisis keberlanjutan dengan metode multidimensional scaling (MDS). Berdasarkan analisis kesesuaian lahan dan Peraturan Pemerintah Kabupaten Balangan (Rencana Tata Ruang Wilayah), lahan pascatambang batubara di Pit Paringin berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata dan konservasi alam yang terbagi dalam 3 zonasi yaitu zona penyangga, zona biodiversitas, dan zona pemanfaatan. Pembangunan berkelanjutan program pascatambang terdiri dari 3 aspek penting, yaitu keberlanjutan ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Berdasarkan analisis MDS, hasil keberlanjutan aspek ekologi zona penyangga (65,13), zona pemanfaatan (63,12), dan zona biodiversitas (65,62) tergolong cukup berkelanjutan. Keberlanjutan aspek ekonomi zona penyangga (38,59) dan biodiversitas (38,82) tergolong kurang berkelanjutan, sedangkan zona pemanfaatan (85,77) tergolong berkelanjutan baik. Keberlanjutan aspek sosial dan budaya zona penyangga (58,36) dan biodiversitas (58,50) tergolong cukup berkelanjutan, sedangkan zona pemanfaatan (80,75) tergolong berkelanjutan baik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 29 Aug 2019 06:33 |
Last Modified: | 29 Aug 2019 06:33 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20879 |
Actions (login required)
View Item |