KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK BATU ANDESIT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DAN FRAKSI -30 +20 MM DI PT. AMIR HAJAR KILSI KEC. PAMOTAN, KAB. REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH

MUKHLIS, SATRIA (2019) KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK BATU ANDESIT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DAN FRAKSI -30 +20 MM DI PT. AMIR HAJAR KILSI KEC. PAMOTAN, KAB. REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3. Cover.pdf

Download (59kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. Lembar Pengesahan.pdf

Download (63kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Abstrak.pdf

Download (104kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. Daftar Isi.pdf

Download (106kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN PT. Amir Hajar Kilsi adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan dan pabrik peremuk batuandesit dan batugamping dengan ukuran butir tertentu. Pabrik peremuk tempat penelitian ini dilakukan terletak di Jalan Jatirogo - Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji permasalahan secara teknis dari rangkaian unit peremuk batuandesit. Proses peremukan primer batuandesit menggunakan jaw crusher Liming PE 600x900, untuk peremukan sekunder dan tersier menggunakan jaw crusher Liming PEW 250x1200. Terdapat 4 fraksi produk akhir peremukan yaitu ukuran -30 +20mm sebesar 33,94%, -20 +10mm 43,96%, -10 +5mm sebesar 9,49% dan -5mm sebesar 12,61%. Hasil dari analisis ditemukan tidak terpenuhi nya target produksi sebesar 22 ton/jam yang mana keadaan saat ini baru mencapai 16,65 ton/jam dan kurangnya fraksi -30 +20 mm yang merupakan produk utama dari pabrik peremuk PT. Amir Hajar Kilsi yang baru mencapai 33,94% atau 5,65 ton/jam yang seharusnya ≥35% atau ≥ 7,7 ton/jam. Dari hasil penelitian didapatkan nilai limitting reduction ratio tiap peremuk yaitu 2,34 untuk jaw crusher primer, 3,33 untuk jaw crusher sekunder dan 4,76 untuk jaw crusher tersier. Setelah dilakukan perubahan nilai close setting untuk jaw crusher tersier dari 20 mm menjadi 40 mm, maka didapat nilai limiting reduction ratio sebesar 3,33. Untuk efektivitas dari jaw crusher primer 34,72%, jaw crusher sekunder 49,33%, jaw crusher tersier 76,22%. Beban edar yang dihasilkan oleh unit peremuk sebesar 10,29 ton/jam dengan umpan awal sebesar 16,65 ton/jam maka didapat nilai nisbah beban edar sebesar 61,8%. Nilai ketersediaan alat yaitu Eut yang rendah sebesar 75% menunjukan kerja alat peremuk belum maksimal dikarenakan banyaknya waktu kerja efektif yang terbuang dikarenakan alat peremuk menganggur. Alternatif perbaikan dilakukan dengan penambahan umpan, dan mengubah close setting dari jaw crusher tersier. Dari hasil alternatif perbaikan tersebut diperoleh peningkatan hasil produksi dari 16,65 ton/jam menjadi 22 ton/jam. Untuk fraksi -30 +20 mm yang awalnya sebesar 33,94% meningkat menjadi 38,95 % atau 8,569 ton/jam

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 02 Apr 2019 01:39
Last Modified: 02 Apr 2019 01:39
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19013

Actions (login required)

View Item View Item