STUDI PENGARUH KETIDAKPASTIAN SIFAT MEKANIK BATUAN LEMAH TERHADAP SISTEM PENYANGGA TEROWONGAN (Studi Kasus: Terowongan Jalan Tol Cisumdawu, Jawa Barat)

EVENY, OFFI NUR (2019) STUDI PENGARUH KETIDAKPASTIAN SIFAT MEKANIK BATUAN LEMAH TERHADAP SISTEM PENYANGGA TEROWONGAN (Studi Kasus: Terowongan Jalan Tol Cisumdawu, Jawa Barat). Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (262kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (82kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (21kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Terowongan Cisumdawu merupakan terowongan dangkal dengan tinggi tanah penutup maksimal yaitu 57 m, terowongan berada pada batuan lemah dengan kuat tekan tidak lebih dari 1 MPa, berada dekat dengan muka air tanah dan secara umum terdiri dari jenis batuan Silty clay, Clayey Silt dan Sandy Clay. Kondisi ini menimbulkan banyak ketidakpastian, salah satunya adalah ketidakpastian sifat mekanik batuan. Metode pemodelan numerik yang digunakan dalam menganalisis pengaruh ketidakpastian sifat mekanik batuan terhadap sistem penyangga terowongan adalah metode elemen hingga dengan bantuan software RS2 2019 (Rocscience), sedangkan untuk menentukan keandalan dan probabilitas kegagalan sistem penyangga digunakan metode Reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ketidakpastian yang diwakili dengan nilai kovarian (COV), memberikan nilai deformasi terowongan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan analisis tanpa mempertimbangkan ketidakpastian, hal ini berarti bahwa memperhitungkan ketidakpastian dalam desain sistem penyangga terowongan, memberikan hasil yang lebih realistis tentang tingkat keamanan desain penyangga. Hasil selanjutnya adalah besar atau kecilnya pengaruh ketidakpastian sangat dipengaruhi oleh jenis tegangan awal sebelum penggalian terowongan dilakukan. Jika variasi tegangan akibat variasi kedalaman atau field stress gravity merupakan jenis tegangan awal, maka menghasilkan nilai deformasi kritis dengan peningkatan deformasi mencapai 170%, namun jika tegangan awal sebelum penggalian merupakan tegangan konstan, dimana tidak dipengaruhi oleh variasi kedalaman atau disebut field stress constant , maka ketidakpastian memberikan peningkatan deformasi mencapai 50%. Berdasarkan parameter sifat mekanik batuan, kohesi dan modulus merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap deformasi jika jenis tegangan insitu adalah field stress constant. Namun jika jenis tegangan insitu adalah field stress gravity, maka parameter sifat mekanik yang paling berpengaruh adalah sudut gesek dalam. Berdasarkan nilai indek reliabilitas (IR) dari hasil analisis balik, sistem penyangga sementara Terowongan Cisumdawu tidak terlalu andal dalam mengatasi ketidapastian sifat massa batuan, ini ditandai dengan nilai IR penyangga sementara Cisumdawu hanya berkisar 0,85 – 2,13. Untuk meningkatkan nilai IR pada Terowongan Cisumdawu, maka penyangga permanen dengan menggunakan beton setebal 50 cm dapat meningkatkan nilai IR menjadi 3,37 hingga 7,76. Nilai tersebut sudah tergolong tinggi berdasarkan Standart Geoteknik Eropa EUROCODE yaitu indeks reliabilitas lebih dari > 3,3.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 29 Mar 2019 06:18
Last Modified: 29 Mar 2019 06:18
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18950

Actions (login required)

View Item View Item