ANALISIS BALIK KESTABILAN LERENG DI KUARI TANAH LIAT AREA MUSIM HUJAN MLIWANG PT. HOLCIM INDONESIA TBK PLANT TUBAN KECAMATAN MLIWANG TUBAN JAWA TIMUR

PRATIWI, DITA IRWANTI (2019) ANALISIS BALIK KESTABILAN LERENG DI KUARI TANAH LIAT AREA MUSIM HUJAN MLIWANG PT. HOLCIM INDONESIA TBK PLANT TUBAN KECAMATAN MLIWANG TUBAN JAWA TIMUR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (42kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (79kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN PT. Holcim Indonesia Tbk Plant Tuban merupakan perusahaan yang bergerak pada industri semen dengan sistem tambang terbuka dengan metode penambangan kuari sejak tahun 2015. Kegiatan penambangan tanah liat di kuari Area Tambang Musim Hujan sebelah barat menggunakan geometri lereng tunggal masih dalam tahap awal penambangan ketinggian aktual sebesar 4 m dan kemiringan sebesar 500. Berdasarkan analisis FK terhadap lereng aktual didapatkan hasil FK > 1,1 yang termasuk dalam kategori aman. Namun pada aktual di lapangan lereng tunggal tersebut mengalami longsoran. Maka perlu dilakukan analisis balik pada lereng tersebut untuk mengetahui pengaruh kohesi pada kestabilan lereng. Analisis balik dilakukan dengan mengasumsikan FK = 1 untuk mencari nilai kohesi pada saat longsor. Nilai kohesi sebelum terjadi longsor adalah 72,8 kN/m2 setelah dilakukan analisis balik mengalami penurunan yaitu 11,9 kN/m2. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan metode Bishop simplified. Perbaikan geometri lereng tunggal perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya longsor kembali. Penentuan faktor keamanan minimum menggunakan acuan ambang batas FK Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan Penerbit PU, 1994 yaitu FK > 1,1. Rekomendasi lereng tunggal yang dibuat memperhatikan tinggi muka air tanah menggunakan simulasi tinggi muka air tanah yang mengacu pada chart Hoek & Bray dengan lima kondisi dan parameter penyusun lereng pada saat longsor. Rekomendasi yang disarankan untuk geometri lereng adalah tinggi lereng tunggal 3 m dan sudut lereng 600. Hasil analisis menyimpulkan bahwa nilai kohesi mengalami penurunan dari nilai kohesi sebelum terjadinya longsoran. Hal ini membuktikan bahwa nilai kohesi berpengaruh terhadap tingkat kestabilan lereng. Semakin kecil kohesi maka kuat gesernya semakin kecil sehingga kestabilan lereng menjadi berkurang. Sedangkan kegiatan untuk menjaga kestabilan lereng pada daerah penelitian adalah penanganan air permukaan dengan membuat saluran air supaya mengurangi terjadinya longsoran. vi ABSTRACT

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 18 Jan 2019 04:03
Last Modified: 18 Jan 2019 04:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18050

Actions (login required)

View Item View Item