RAMADHANI, FEBRINA DITA (2018) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA ALUMINA DARI BAUKSIT DAN NATRIUM HIDROKSIDA KAPASITAS 200.000 TON/TAHUN. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (236kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (159kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pabrik Alumina dirancang dengan kapasitas 200.000 ton/tahun, menggunakan
bahan baku Bauksit yang diperoleh dari PT. Antam Tbk, Kab. Tayan, Kalimantan Barat
dan Natrium Hidroksida (NaOH) diperoleh dari PT. Asahimas Chemical Tbk, Cilegon.
Lokasi pabrik didirikan di Kab. Tayan, Kalimantan Barat. Pabrik Alumina beroperasi
selama 330 hari dalam setahun, dengan proses produksi selama 24 jam/hari dan luas
tanah yang diperlukan ± 130.000 m2. Perusahaan akan didirikan dengan badan hukum
Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan 169 orang.
Alumina tipe Smelter Grade dibuat dengan proses Bayer yang terdiri dari tiga
tahap yaitu: tahap digestion, tahap precipitation, dan calcination. Tahap pertama adalah
digestion, tahap ini bauksit direaksikan dengan NaOH di dalam reaktor alir tangki
berpengaduk yang dipasang seri dengan jumlah dua unit (R-01 dan R-02), pada suhu 140
0C dan tekanan 4 atm dengan perbandingan mol bauksit : NaOH = 1 : 2 dan
menghasilkan konversi sebesar 99%. Hasil dari tahap digestion yang berupa slurry
diumpankan ke filter press (FP-01), diperoleh hasil bawah berupa red mud dan hasil
atas berupa filtrat. Selanjutnya, tahap kedua adalah precipitation yaitu filtrat dari filter
press berupa NaAlO2 direaksikan dengan H2O, terjadi pembentukan kristal alumina
trihidrat (Al2O3.3H2O), proses ini berlangsung di dalam reaktor alir tangki berpengaduk
(R-03), pada suhu 60 0C dan tekanan 1 atm, diperoleh konversi 95%. Slurry keluaran
dari reaktor precipitation (R-02) diumpankan ke rotary drum vakum filter (RDVF-01),
diperoleh filtrat yang dialirkan ke UPL dan padatan yang mengandung Al2O3. 3H2O dan
sedikit air. Tahap ketiga adalah calcination yaitu padatan dari (RDVF-01) diumpankan
ke rotary kiln (RK-01), pada proses kalsinasi dengan suhu 1200 0C dan konversi 99%
diperoleh padatan alumina (Al2O3). Hasil keluaran rotary kiln (RK-01) diumpankan ke
rotary cooler (RC-01) untuk menurunkan suhu padatan sampai 100 0C. Utilitas yang
diperlukan oleh pabrik Alumina berupa air sebanyak 34.057,252 kg/jam. Daya listrik
sebesar 1000 kW disuplai dari PLN dengan cadangan 1 unit generator dengan daya 3000
kW. Kebutuhan bahan bakar solar untuk generator adalah 19.664,07 liter/tahun, untuk
furnace 8.295.130,8 liter/tahun dan untuk boiler 2.244.417,12 liter/tahun. Udara tekan
diproduksi sebesar 48 m3/jam.
Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik ini membutuhkan Fixed Capital Investment Rp
698.715.474.296,00 dan $ 34.384.253. Working Capital sebesar Rp 561.009.641.331,00
dan $ 1.646.433. Analisa ekonomi pabrik alumina ini menunjukkan nilai ROI sebelum
pajak sebesar 44,32% dan ROI setelah pajak sebesar 35,45%. Nilai POT sebelum pajak
adalah 1,84 tahun dan POT sesudah pajak adalah 2,20 tahun. BEP sebesar 41,18%
kapasitas produksi dan SDP sebesar 21,60% kapasitas produksi. DCFR sebesar 30%.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi tersebut, maka pabrik alumina layak untuk dikaji
lebih lanjut
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 12 Dec 2018 01:47 |
Last Modified: | 12 Dec 2018 01:47 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17517 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |