EVALUASI AERATED DRILLING PADA SUMUR YP-7 STAR ENERGY GEOTHERMAL WAYANG WINDU

RANUKUSUMA, TUNJUNG WICAKSANA (2018) EVALUASI AERATED DRILLING PADA SUMUR YP-7 STAR ENERGY GEOTHERMAL WAYANG WINDU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Cover Tunjung.pdf]
Preview
Text
2. Cover Tunjung.pdf

Download (301kB) | Preview
[thumbnail of 3. Lembar Pengesahan Tunjung.pdf]
Preview
Text
3. Lembar Pengesahan Tunjung.pdf

Download (54kB) | Preview
[thumbnail of 4. Ringkasan Tunjung.pdf]
Preview
Text
4. Ringkasan Tunjung.pdf

Download (257kB) | Preview
[thumbnail of 5. Daftar Pustaka Tunjung.pdf]
Preview
Text
5. Daftar Pustaka Tunjung.pdf

Download (452kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (82kB)

Abstract

Pada operasi pemboran panasbumi saat menembus interval reservoir maka
akan terjadi kondisi hilang sirkulasi baik sebagian (partial losses) atau total (total
losses), dan mengakibatkan hilangnya lumpur kedalam formasi yang artinya tidak
ada informasi yang didapat dari cutting atau disebut blind drilling. Pada kondisi
ini sering terjadi masalah pipa terjepit karena pembersihan cutting di dasar lubang
bor kurang baik. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan
pemboran aerated drilling, yang bertujuan agar laju pemboran cepat dan tidak
adanya masalah yang terjadi, maka waktu operasi menjadi cepat biaya yang
dikeluarkan semakin murah dan hasil yang dihasilkan bagus.
Evaluasi aerated drilling pada lubang 12-1/4” dan lubang 9-7/8” Sumur
YP-7 STAR ENERGY GEOTHERMAL WAYANG WINDU. Menggunakan
analisa hubungan antara ROP,torsi, RPM, dan WOB. Dari Analisa hubungan
ROP, torsi, RPM, dan WOB didapati bahwa saat ROP turun yang ditandai dengan
naiknya torsi dan turunnya RPM dan parameter WOB tidak berubah maka itu
merupakan tanda-tanda akan terjadinya pipa terjepit jika tidak segera
ditanggulangi dengan penambahan konsentrasi lumpur. Evaluasi pada sumur ini
juga menggunakan pendekatan metode Gas Law, yaitu pendekatan dengan
perencananaan laju injeksi udara di permukan guna mendapatkan optimasi fluida
aerasi di dalam lubang sumur. Dalam perencanaan laju injeksi udara di permukaan
tersebut, harus memperhatikan batasan minimum dan maksimum mud motor yang
digunakan untuk mengoptimalkan laju pemboran.
Berdasarkan data aktual, penerapan aerated drilling sumur YP-7,
dilakukan pada lubang 12-1/4” dan lubang 9-7/8”. Analisa grafik ROP Vs Depth
dimana terjadi 7 kali penurunan ROP yang berpotensi pipestuck. Sehingga pada
kondisi ini harus segera ditambahkan injeksi konsentrasi lumpur agar tidak terjadi
pipestuck. Pemboran aerated ini menggunakan mud motor Sperry Drill 9-5/8” OD
MM Lobe 6/7 - 5 Stages dengan batasan laju alir sebesar 600-1200 gpm untuk
lubang 121/4” dan mud motor SperryDrill 8” OD MM Lobe 6/7 - 4 Stages dengan
batasan laju alir sebesar 300-900 gpm untuk trayek 10-3/4” lubang 97/8”. Evaluasi
aerated drilling pada kedalaman 3594 ft TVD dengan laju sirkulasi lumpur 792
gpm dan laju injeksi udara sebesar 1795 scfm memperoleh laju alir total sebesar
1043 gpm. Rasionya sebesar 1 : 16.95. Harga ROP sebesar 28.8 ft/h dan torsinya
sebesar 15.4 klbft. Nilai annular velocitynya pada DP sebesar 204 fpm dan pada
DC sebesar 297 fpm dengan minimum velocity sebesar 69.2 fpm. Optimasi
aerated drilling pada kedalaman 3594 ft TVD dengan laju sirkulasi lumpur sebesar
850 gpm dan laju injeksi udara sebesar 1795 scfm. Didapat total laju alir sebesar
1151 gpm sehingga rasio menjadi 15:1. Nilai annular velocitynya pada DP sebesar
222 fpm dan pada DC sebesar 322 fpm dengan minimum velocity sebesar 67.2
fpm. Sehingga dari optimasi ini nantinya akan dapat membersihkan cutting dari
dasar lubang sumur dan mengurangi potensi terjadinya pipa terjepit

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 15 Nov 2018 07:05
Last Modified: 28 Feb 2024 02:06
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17350

Actions (login required)

View Item View Item