Krisnanto, Matheus Vito (2018) GEOLOGI DAN ELEMEN ARSITEKTURAL SATUAN BATUPASIR KABUH DI DESA PILANGSARI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GESI, KABUPATEN SRAGEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Cover.pdf Download (7MB) | Preview |
Preview |
Text
Abstrak Skripsi.pdf Download (339kB) | Preview |
Preview |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (7MB) | Preview |
Text
daftar pustaka.pdf Download (7MB) |
Abstract
Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat geografis: 7o 20’8” LS – 7o 22’50” LS dan 110o57’ 17” BT – 111o 0’0” BT, atau koordinat UTM-WGS 84 zona 49S: Xmin-Xmax= 496500-501500, dan Ymin-Ymax= 9191000-9186000. Secara administratif daerah penelitian masuk ke dalam wilayah Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan pengamatan data lapangan, dan analisa data studio dari aspek geomorfologi pada daerah penelitian, terdapat 7 satuan bentuk lahan antara lain satuan bentuk lahan perbukitan homoklin (S1), lereng homoklin (S2), lembah homoklin (S3), tubuh sungai (F1), gosong sungai (F2), bukit sisa (D1), dataran denudasi (D2). Sedangkan pola pengaliran yang berkembang pada daerah penelitian yaitu, dendritik (D), subdendritik (SD), paralel (P), dan subparalel (SP).
Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi enam satuan batuan dari tua ke muda yaitu satuan breksi Banyak, satuan napal Kalibeng, satuan batugamping Klitik, satuan batulempung Pucangan, dan satuan batupasir Kabuh serta endapan aluvial.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian dimulai dengan Antiklin menunjam Tanggan dan sinklin Gesi berarah barat-timur, kemudian diikuti dengan sesar naik Tanggan, dan selanjutnya, sesar mendatar kanan Jatitengah berarah baratlaut-tenggara, sesar mendatar kiri Tanggan berarah timurlaut-baratdaya, dan kekar.
Potensi geologi pada daerah penelitian antara lain potensi negatif berupa gerakan massa, sedangkan untuk potensi positif berupa tambang sirtu dan batugamping, lahan pertanian, air terjun, waduk dan mata air.
Satuan batupasir Kabuh terendapkan pada lingkungan darat dan memiliki struktur sedimen khas berupa silangsiur, yang dapat memberikan informasi vector dari arah arus purba. Sehingga dapat memberikan gambaran untuk mengetahui bentukkan sungai berkelok (meander river) pada daerah penelitian. Selain itu arah arus purba, dapat menjadi pelengkap dari penentuan elemen arsitektural berdasarkan asosiasi dari litofasies yang terdapat satuan batupasir Kabuh. Elemen arsitektural yang berkembang diantaranya channel (CH), lateral accretion (LA), overbank fines (OF), crevasse-splay (CS), dan gravel bar (GB).
Kata Kunci: Satuan batupasir Kabuh, arah arus purba, litofasies, dan elemen arsitektural
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Satuan batupasir Kabuh, arah arus purba, litofasies, dan elemen arsitektural |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 01 Oct 2018 01:47 |
Last Modified: | 15 Mar 2024 02:37 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16660 |
Actions (login required)
View Item |