EVALUASI MANAJEMEN NUTRIEN PADA BAK AERASI DAN REAKTOR UASB (UPFLOW ACTIVATED SLUDGE BLANKET) DI PT PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

Nurhasti, Rizka Ari (2018) EVALUASI MANAJEMEN NUTRIEN PADA BAK AERASI DAN REAKTOR UASB (UPFLOW ACTIVATED SLUDGE BLANKET) DI PT PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG. Diploma thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (365kB) | Preview
[img]
Preview
Text
INTI SARI.pdf

Download (267kB) | Preview

Abstract

Proses pengolahan limbah cair PT Papertech Indonesia Unit II secara biologis dilakukan pada kondisi aerobic dan kondisi anerobic. Pada kondisi aerobik dilakukan pada bak aerasi, sedangkan pada kondisi anaerobik dilakukan pada reaktor UASB (Up Flow Activated Sludge Blangket). Di dalam proses pengolahan air limbah secara biologis, pada umumnya memanfaatkan mikroorganisme (bakteri). Proses pertumbuhan atau perkembangbiakan serta metabolisme mikroorganisme harus mempunyai sumber energi, karbon untuk pertumbuhan sel baru serta elemen anorganik atau nutrien, misalnya nitrogen dan phosphor. Pada PT Papertech Indonesia Unit II menggunakan urea dan TSP sebagai nutrien untuk mikroorganisme. Pada reaktor UASB diberikan urea 10 kg dan TSP 10 kg, sedangkan pada bak aerasi diberikan urea 75 kg dan TSP sebanyak 30 kg. Jumlah nutrien yang diberikan tiap harinya selalu tetap. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevalusi manajemen nutrien pada bak aerasi dan reaktor UASB agar sesuai dengan tingkat kebutuhan dari mikroorganisme. Perhitungan nutrien kondisi aerob pada bak aerasi menggunakan basis BOD, dimana BOD merupakan suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobic. Sedangkan pada reaktor UASB dalam kondisi anaerobik menggunakan basis COD. COD menyatakan banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik yang ada dalam sampel air limbah. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh jumlah nutrient pada bak aerasi lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi praktik. Sedangkan pada reaktor UASB jumlah urea berdasarkan perhitungan lebih besar dari kondisi praktik namun jumlah TSP lebih kecil. Oleh karena itu dapat dilakukan penghematan biaya setiap bulan. Kata Kunci : aerobic, anaerobic, bak aerasi, reaktor UASB, mikroorganisme, nutrien, BOD, COD

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 21 Sep 2018 04:14
Last Modified: 21 Sep 2018 04:14
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16556

Actions (login required)

View Item View Item