Budiarsa, Varian Sayoga (2018) IDENTIFIKASI AWAL FORMASI BATUAN PEMBAWA MINERAL RADIOKTIF MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI PADA DAERAH MAMUJU “ SULAWESI BARAT. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (482kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (309kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI .pdf Download (327kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (809kB) | Preview |
Abstract
Meningkatnya populasi penduduk di Indonesia mendorong meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia, hal ini berbanding terbalik dengan cadangan energi yang semakin menipis setiap harinya namun pemanfaatan sumber daya energi di Indonesia masih terfokus terhadap bahan bakar fosil, sepeti minyak bumi, gas bumi dan batubara, hal ini mendorong eksplorasi mineral radioaktif harus ditingkatkan karena sumberdaya fosil yang semakin langka, Potensi keberadaan sumber daya energi mineral radioaktif di Indonesia salah satunya berada di Provinsi Sulawesi Barat.. Pusat Bahan Galian Nuklir (PTBGN) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang menunjukan Provinsi Sulawesi Barat, yang terdiri dari beberapa Kabupaten dan Kecamatan merupakan daerah yang memiliki nilai laju dosis radiasi (radioaktivitas) tinggi (Iskandar dkk., 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Gravitasi, Metode ini adalah metode penyelidikan geofisika yang didasarkan pada variasi densitas batuan di bawah permukaan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Gravitasi dapat mengetahui keadaan bawah permukaan bumi untuk identifikasi persebaran formasi batuan pembawa mineral radioaktif.Penelitian dilakukan pada daerah kabupaten mamuju dengan luasan wilayah sebesar 120 x 100 km2, Penelitian dilakukan dengan mendigitasi ulang peta Anomali Bouger lengkap Daerah mamuju yang diperoleh dari Puslitbang Geologi tahun 1996 dan dilakukan pengolahan lanjutan untuk mendapatkan Anomali Lokal, Anomali Regional, model 2.5D dan model 3D untuk dilakukan interpretasi. Metode gayaberat dapat mengetahui keberadaan formasi pembawa batuan mineral radioaktif. Terdapat 126 titik pengukuran dengan jarak antar titik sekitar 10.000 m. Hasil peta Anomali bouger lengkap nilai ABL pada daerah pengukuran memiliki rentang nilai diantara -707 mGal mgal hingga 820 mGal, dan nilai densitas sebesar 2.5 gr/cc – 3 gr/cc diduga batuan pembawa mineral radioaktif berada pada anomali percepatan gravitasi dan densitas yang besar yang memiliki nilai sebesar 2.7 gr/cc- 2.8 gr/cc yaitu pada formasi Gunung Api Adang dan batuan terobosan.yang tersebar pada bagian barat daya peta hingga tengah peta. Kata kunci : Metode Gravitasi, Mamuju, Radioaktif, Formasi Gunung api Adang, Batuan terobosan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 07 Sep 2018 04:30 |
Last Modified: | 07 Sep 2018 04:30 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16316 |
Actions (login required)
View Item |