ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PENDEKATAN KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULUMB PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT MN DAN OP PT. ANUGERAH BARA KALTIM

TRIHARYONO, AGUS (2018) ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PENDEKATAN KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULUMB PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT MN DAN OP PT. ANUGERAH BARA KALTIM. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (223kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (295kB) | Preview

Abstract

Stabilitas lereng pada penambangan batubara PT. ABK pada Pit Pama, perlu diteliti lebih lanjut, hal ini mengingat ada nya fenomena ketidakstabilan berupa kelongsoran pada lowwal Pit MN. Stabilitas lereng pada penambangan batubara PT. ABK pada Pit Pama, perlu diteliti lebih lanjut, hal ini mengingat ada nya fenomena ketidakstabilan berupa kelongsoran pada lowwal Pit MN. Pengaruh dari naiknya muka air tanah berpengaruh pada stabilitas lereng. Naiknya muka air tanah mengakibatkan batuan menjadi jenuh. Kohesi dan sudut gesek dalam batuan didapat dari pendekatan kriteria keruntuhan Hoek – Brown menggunakan nilai GSI yang didapat dari lapangan. Pada analisis stabilitas lereng digunakan metode kesetimbangan batas. Metode kesetimbangan batas yang digunakan adalah metode Bishop Simplified, GLE/ Morgenstern-Price, Janbu Simplified, dan Spencer, dengan asumsi muka air tanah kering (chart no.1), 8h (chart no. 2), 4h (chart no. 3), 2h (chart no. 4) dan jenuh (chart no.5) dari chart Hoek & Bray. faktor keamanan untuk lereng tunggal yang dianggap aman adalah 1,3 dan lereng keseluruhan 1,5. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh pada stabilitas lereng adalah sifat mekanik kohesi dan sudut gesek dalam, serta bobot isi yang masing-masing berfungsi sebagai gaya penahan dan gaya penggerak, selain itu pengaruh air berperan besar pada stablitas di setiap Pit MN dan Pit OP, menunjukan bahwa Pit OP lebih tidak stabil dibandingkan Pit MN. Pada analisis stabilitas lereng dari kondisi air kering (chart no.1), 8h (chart no. 2), 4h (chart no. 3), 2h (chart no. 4) dan jenuh (chart no.5), menunjukan bahwa kondisi air yang disarankan untuk lereng highwall adalah 4H dengan sudut lereng keseluruhan 34o, sementara untuk lereng lowwall kondisi air adalah 8H dengan sudut lereng keseluruhan 20o. Hasil analisis Faktor keamanan untuk lereng tunggal sebesar 60o dengan tinggi 10 m memenuhi tingkat aman (FK > 1,3), untuk lereng keseluruhan dengan sudut lereng keseluruhan sebesar 34o derajat dan tinggi 72 – 75 m memenuhi tingkat stabilitas yang aman (FK > 1,5). Adapun hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahhui hubungan dari ketinggian muka air tanah terhadap kesetabilan lereng.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 25 Jul 2018 04:35
Last Modified: 25 Jul 2018 04:35
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/15851

Actions (login required)

View Item View Item