ANALISIS BATUAN INDUK DAN PEMODELAN SEJARAH KEMATANGAN 1 DIMENSI DI LAPANGAN “X”, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA

PURNAMASARI, ELLA (2013) ANALISIS BATUAN INDUK DAN PEMODELAN SEJARAH KEMATANGAN 1 DIMENSI DI LAPANGAN “X”, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of SARI.pdf]
Preview
Text
SARI.pdf

Download (180kB) | Preview

Abstract

Lapangan “X” yang merupakan salah satu lapangan yang terletak di
Cekungan Jawa Timur Utara adalah salah satu daerah penghasil hidrokarbon yang
dioperasikan oleh Pertamina-Petrochina East Java. Hidrokarbon tersebut diyakini
berasal dari batuan induk Formasi Ngimbang. Penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui karakteristik geokimia tiap formasi di daerah telitian berdasarkan analisis
geokimia yang meliputi kuantitas, kualitas, kematangan dan asal material organik,
serta membuat sejarah dan model kematangannya di masing-masing sumur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis
data bawah permukaan dan menggunakan data berupa 1 (satu) sumur sidewall core,
2 (dua) sumur rekaman mudlog, 2 (dua) rekaman sumur (well logs), 3 (tiga) laporan
hasil analisis geokimia, dan data laporan studi perusahaan untuk membantu
interpretasi pada daerah telitian. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih
dahulu melakukan analisis data sekunder yang didapatkan dari pustaka dan sumber
yang lain sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan analisis secara detil.
Hasil analisa dan interpretasi data sumur menunjukan bahwa terdapat 5 fasies
yang berkembang di daerah telitian, yaitu fasies batulempung karbonatan sisipan
batulanau, fasies batulempung glaukonit dengan perselingan batupasir, fasies
batugamping (mudstone) perselingan batulempung, fasies batugamping (packestonegrainstone) dengan sisipan serpih, dan fasies serpih karbonatan dengan sisipan
batupasir dan batugamping. Hasil analisa geokimia menunjukan bahwa Formasi
Ngimbang, Formasi Kujung, Formasi Tuban, dan Formasi Ngrayong memiliki
kuantitas material dengan kategori sangat baik. Model sejarah pemendaman
menunjukan bahwa terdapat peristiwa erosi yang terjadi sekitar 12.5 dan 9 juta tahun
yang lalu pada sumur BUMI-1, dan 12.5 dan 2 juta tahun yang lalu pada sumur
BUMI. Dari hasil model kematangan didapatkan bahwa jendela minyak pada sumur
BUMI-1 terdapat pada kedalaman 5300 kaki dan kedalaman 6000 kaki pada sumur
BUMI-2, dan dari kedua model kematangan tersebut dapat diketahui bahwa Formasi
Tuban dan Formasi Kujung mulai matang pada kala Miosen, sedangkan Formasi
Ngimbang mulai matang pada kala Oligosen.
Kata Kunci: Lapangan “X”, Fasies, Analisis Batuan Induk, Geokimia, Sejarah Pemendaman, Model
Kematangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 19 May 2016 01:25
Last Modified: 19 May 2016 01:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1580

Actions (login required)

View Item View Item