ARAHAN TEKNIK PENGELOLAAN KEKRITISAN AIR TANAH DI DUSUN NGEPOH DAN SEKITARNYA, DESA SEMIN, KECAMATAN SEMIN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Runtuwene, Revo Christyawan (2018) ARAHAN TEKNIK PENGELOLAAN KEKRITISAN AIR TANAH DI DUSUN NGEPOH DAN SEKITARNYA, DESA SEMIN, KECAMATAN SEMIN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
2. ABSTRACT.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (296kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (20kB) | Preview

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir di Dusun Ngepoh dan sekitarnya dilanda kekurangan air setiap musim kemarau dan harus menunggu suplai air bersih dari pemerintah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah ketersediaan air tanah, kebutuhan air tanah yang digunakan, tingkat kekritisan air tanah, dan arahan teknik pengelolaannya. Penelitian mengenai arahan teknik pengelolaan kekritisan airtanah dilakukan dengan metode survey, wawancara dan matematis. Parameter yang digunakan adalah kondisi akuifer (konduktivitas hidrolika, tebal akuifer, kedalaman muka airtanah) untuk metode Hukum Darcy dan iklim (curah hujan, suhu, fraksi lama penyinaran), kemiringan lereng, topografi, penggunaan lahan untuk metode Water Balance. Jumlah penduduk serta data kebutuhan air domestik, pertanian dan peternakan untuk menghitung jumlah kebutuhan air sesuai SNI 19-6728.1-2002. Tingkat kekritisan air tanah diperoleh dengan membandingkan jumlah kebutuhan air tanah dan ketersediaan air. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa total ketersediaan air tanah di wilayah penelitian dengan metode Hukum Darcy adalah 1,38 x 109 l/tahun, total ketersediaan air tanah dengan metode Water Balance adalah 1,91 x 109 l/tahun, dan total kebutuhan air tanah adalah 1,23 x 109 l/tahun. Berdasarkan kriteria kekritisan air menurut Direktorat Bina Program Pengairan didapatkan nilai kekritisan air sebesar 89% dalam kelas keadaan kritis, dan tingkat kekritisan 10 tahun mendatang tetap sebesar 89% dalam kelas keadaan kritis. Arahan pengelolaan lingkungan yang disarankan adalah membuat sistem pemanen air hujan (PAH) dengan pemanfaatan atap rumah sebagai penangkap air hujan, dan memanfaatkan air tanah dengan menggunakan sumur bor. Kata Kunci: Air tanah, Ketersediaan Air tanah, Kebutuhan Air tanah, Kekritisan Airtanah, Akuifer.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 06 Apr 2018 03:29
Last Modified: 06 Apr 2018 03:29
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14902

Actions (login required)

View Item View Item