Vidyra, Retiara (2018) PENJADWALAN ORDER BARU PADA SISTEM PRODUKSI JOB SHOP MAKE-TO-ORDER DENGAN METODE NON DELAY (Studi Kasus: CV Tunas Karya, Yogyakarta). Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
3. COVER.pdf Download (111kB) | Preview |
|
|
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (167kB) | Preview |
Abstract
CV. Tunas karya adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi mesin/alat tepat guna dengan strategi Make To Order. Penelitian ini terinspirasi dari masalah yang terjadi pada CV Tunas Karya. Pada sistem produksi Make To order berpeluang terjadinya order-order datang bersamaan atau order-order datang diwaktu yang berbeda. Untuk mengusulkan metode penjadwalan seperti ini objek penelitian diambil dari data di CV tunas karya. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah perusahaan tidak dapat memenuhi waktu penyelesaian produksi yang telah dijanjikan namun tetap menerima order baru yang datang. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini bertujuan melakukan penjadwalan produksi yang sesuai untuk CV Tunas Karya. Penjadwalan yang dilakukan selain dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada CV Tunas Karya apabila order tetap diterima ketika banyak order yang belum terselesaikan dengan makespan yang minimal juga dapat menjadi solusi penjadwalan pada masalah yang serupa. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan sebuah kasus. Dari kasus yang dibuat terdapat dua situasi. Situasi pertama diskenariokan terjadinya dua order yang datang bersamaan. Dua order yang datang bersamaan tersebut akan dijadwalkan menggunakan metode non delay dengan aturan prioritas Shortest Processing Time (SPT), Longest Processing Time (LPT). Situasi kedua diskenariokan terjadinya order baru datang saat order lama sedang diproses. Penjadwalan order baru menggunakan metode non delay dengan aturan prioritas Critcal Ratio (CR). Aturan prioritas CR dipilih karena aturan prioritas ini mempertimbangkan due date dan remaining time suatu produksi, hal tersebut sangat dibutuhkan pada proses produksi yang sedang kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada situasi pertama makespan yang dihasilkan pada aturan prioritas SPT adalah 1703 menit dan aturan prioritas LPT adalah 1751 menit. Hasil penelitian situasi kedua dengan aturan prioritas CR menghasilkan makespan 1918 menit atau 4 hari kerja. Penjadwalan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat meminimalkan makespan dan dapat memberikan solusi pada masalah penjadwalan produksi yang sama apabila terjadi permasalahan pada perusahaan lain. Dengan demikian penjadwalan produksi dengan menggunakan metode non delay dengan aturan prioritas CR menghasilkan makespan yang lebih optimal. Kata Kunci: penjadwalan produksi,make-to-order, non-delay, critical ratio, makespan, SPT, LPT.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 06 Apr 2018 02:13 |
Last Modified: | 06 Apr 2018 02:13 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14880 |
Actions (login required)
View Item |