IDENTIFIKASI SISTEM PANAS BUMI BERDASARKAN MODEL 1D DAN 2D MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK PADA LAPANGAN ‘TSM’ SUMATRA SELATAN DAN LAMPUNG

RAHMAN, DIAN (2018) IDENTIFIKASI SISTEM PANAS BUMI BERDASARKAN MODEL 1D DAN 2D MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK PADA LAPANGAN ‘TSM’ SUMATRA SELATAN DAN LAMPUNG. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3- Cover.pdf

Download (129kB) | Preview
[img]
Preview
Image
4- Halaman Pengesahan.jpeg

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2- Abstrak.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5- Daftar Isi.pdf

Download (160kB) | Preview

Abstract

Lapangan panas bumi ‘TSM’ terletak pada jalur magmatik yang merupakan bagian dari sistem patahan Sumatra yang berasosiasi dengan keberadaan potensi panas bumi vulkanik. Beberapa manifestasi permukaan yang berada di daerah penelitian menunjukkan adanya potensi panas bumi yang harus dieksplorasi. Penelitian ini menerapkan metode Magnetotellurik (MT) dengan melakukan analisis nilai resistivitas untuk mendapatkan model serta daerah prospek panas bumi. Data MT yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari satu lintasan dengan sembilan titik pengukuran. Pengolahan data MT menggunakan SSMT2000 dan MT-Editor, sedangkan inversi dilakukan dengan membuat model 1D dan 2D menggunakan WinGLink untuk mengetahui nilai tahanan jenis dan geometeri zona clay cap, reservoar, dan sumber panas. Model 1D menggunakan inversi Bostick dan Occam, sedangkan inversi 2D menggunakan algoritma Non-Linear Conjugate Gradient (NLCG). Hasilnya model 1D dan 2D mempunyai pola bentuk nilai resistivitas yang hampir sama. Penentuan model 2D yang akan diinterpretasi berdasarkan grafik L-Curve dengan memasukkan parameter Regularisasi Tau sebesar 5 dan error sebesar 3.092 %. Berdasarkan analisis model 1D dan 2D, zona clay cap menunjukkan respon tahanan jenis yang rendah, yaitu kurang dari 16 Ohm.m. Sedangkan zona reservoar mempunyai nilai tahanan jenis yang berkisar antara 22 Ohm.m sampai 119 Ohm.m, dan sumber panas mempunyai tahanan jenis lebih dari 200 Ohm.m. Zona prospek panas bumi ditandai dengan sebaran zona nilai resistivitas sangat rendah (cap rock). Zona ini tersebar pada bagian utara pada kedalaman rata-rata 500 meter dan tebal 1000 meter. Kata kunci : Sistem panas bumi, Magnetotellurik, Resistivitas.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 02 Mar 2018 03:25
Last Modified: 02 Mar 2018 03:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14575

Actions (login required)

View Item View Item