PREDIKSI TEKANAN DAN ANALISA CUTTING UNTUK MENGIDENTIFIKASI POTENSI PROBLEM PEMBORAN PADA SUMUR J-1 LAPANGAN SUKOWATI JOB PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA

SEPTIANO, Jalest (2017) PREDIKSI TEKANAN DAN ANALISA CUTTING UNTUK MENGIDENTIFIKASI POTENSI PROBLEM PEMBORAN PADA SUMUR J-1 LAPANGAN SUKOWATI JOB PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover Skripsi.pdf

Download (255kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar isi.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lembar pengesahan.pdf

Download (651kB) | Preview

Abstract

Pemboran berarah sumur “J-1” di Lapangan “Sukowati” ditajak tanggal 5 Agustus dengan rencana kedalaman terakhir pada trayek 8 ½ ” mencapai 8143 ftMD/ 6449 ftTV dengan formasi produktif pada formasi Tuban dengan struktur reefal carbonate. Pada saat pemboran sumur J-1 diketahui terdapat zona-zona yang memiliki potensi problem kick, loss, dan pipa terjepit. Kick dan loss dapat terjadi karena kesalahan ketidakakuratan prediksi tekanan formasi. Sedangkan problem pipa terjepit dapat terjadi akibat adanya problem shale yang memiiki kecederungan swelling dan sloughing. Metode yang digunakan untuk analisa potensi problem pemboran dilakukan dengan metode prediksi tekanan dan menganalisa cutting. Prediksi tekanan dilakukan dengan metode d-exponent dan juga metode eaton. Sedangkan dalam penentuan potensi problem shale dilakukan dengan menggunakan metode bulk mineral xrd untuk mengetahui kandungan mineral keseluruhan dan xrd clay oriented jika hasil bulk mineral mengandung clay yang cukup banyak dan berfungsi untuk mengetahui komposisi clay secara spesifik. Selanjutnya MBT dilakukan untuk mengetahui keraktifannya yang kaitannya dengan swelling dan sloughing shale apabila cutting tersebut memiliki kandungan clay yang dominan. Pada pemboran Trayek 12 ¼ “ didapatkan pada kedalaman 5080 - 5230 ftTVD diketahui memiliki potensi terjadinya lost circulation dengan nilai dxc vs kedalaman yang naik dan nilai dt sonic vs kedalaman yang turun. Pada kedalaman 5080 – 5230 ftTVD EMW tekanan formasi berkisar 3,492 – 5,224 ppg dan didapatkan besarnya densitas yang tepat digunakan yaitu 9,1 – 9,5 ppg dengan tekanan pompa yang digunakan 1300 psi. Berdasarkan hasil uji lumpur di laboratorium Komposisi lumpur yang digunakan untuk menyesuaikan sifat fisik yang diinginkan pada kedalaman 5080 – 5230 ftTVD digunakan lumpur dasar + 40 gr CaCO3 + 33,9 g barit . Pada pemboran Trayek 8 ½ “ kedalaman 5950 - 6449 ftTVD diketahui memiliki potensi terjadinya kick dengan tanda nilai dxc vs kedalaman yang turun, dan nilai dt sonic vs kedalaman yang naik. Pada kedalaman 5950 – 6449 ftTVD diketahui EMW tekanan formasi sebesar 9,847 – 11,384 ppg. Besarnya densitas yang tepat digunakan yaitu 10,43 – 11,98 ppg dengan tekanan pompa yang digunakan 2120 psi. Komposisi Lumpur yang digunakan untuk menyesuaikan sifat fisik yang dinginkan pada kedalaman 5950 – 6449 ftTVD yaitu Lumpur dasar + 206,4 gr barit + PAC-L 2 gr. Dari analisa bulk mineral xrd, clay oriented xrd dan methylene blue test pada ketiga zona kedalaman tersebut didapatkan pada zona A memiliki kandungan clay dan kuarsa yang dominan sebesar 36 % dan mineral clay yang dominan berupa kaolin sebesar 41 % dengan nilai CEC dibawah 10 meq/100grclay menunjukan pada zona A memiliki potensi sloughing shale. Pada zona B memiliki kandungan clay yang dominan sebesar 51 % dan mineral clay yang dominan berupa montmorillonite sebesar 55 % dengan nilai CEC diatas 20 meq/100grclay menunjukan pada zona B memiliki potensi swelling shale. Pada zona C memiliki kandungan clay yang dominan sebesar 50 % dan mineral clay yang dominan berupa montmorillonite sebesar 38 % dengan nilai CEC diatas 20 meq/100grclay menunjukan potensi swelling shale Penanggulangan problem sloughing ini dilakukan dengan menjaga densitas lumpur menjadi sebesar 9,7 ppg agar dapat menahan pergerakan formasi kedalam lubang bor. Komposisi lumpur yang digunakan yaitu lumpur dasar + 1 gr PAC-L + 64,04 gr barit.. Dalam menanggulangi problem swelling dilakukan simulasi penambahan KCl sehingga didapatkan jumlah KCl yang optimum sebesar 4 % / 14 gr. Komposisi lumpur yang digunakan yaitu lumpur dasar + 14 gr KCl + 51,98 gr barite + 1 gr PAC-L

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 07 Feb 2018 07:58
Last Modified: 07 Feb 2018 07:58
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14499

Actions (login required)

View Item View Item