ANALISA BOTTOM HOLE ASSEMBLY (BHA) TERHADAP PENYIMPANGAN TRAJECTORY PEMBORAN BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y” PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BUDIONO, MUHAMMAD ANZHARI (2013) ANALISA BOTTOM HOLE ASSEMBLY (BHA) TERHADAP PENYIMPANGAN TRAJECTORY PEMBORAN BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y” PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[thumbnail of 1. COVER.pdf]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (111kB) | Preview
[thumbnail of 2. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf]
Preview
Text
2. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf

Download (83kB) | Preview
[thumbnail of 3. KATA PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
3. KATA PENGANTAR.pdf

Download (136kB) | Preview
[thumbnail of 4. RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
4. RINGKASAN.pdf

Download (85kB) | Preview
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (93kB) | Preview

Abstract

Keberhasilan suatu pemboran adalah dapat mencapai target pemboran
sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam suatu pemboran susunan rangkaian
BHA (Bottom Hole Assembly) yang digunakan perlu diperhatikan untuk
menghindari terjadinya masalah yang disebabkan oleh desain dan pembebanan
yang terjadi pada rangkaian BHA. Penyimpangan terhadap target pemboran
berarah dapat terjadi karena faktor formasi dan faktor mekanis. Faktor formasi
dapat menyebabkan penyimpangan trajectory apabila formasi batuan yang
ditembus mengalami perubahan kekerasan batuan dari lunak ke keras atau
sebaliknya, faktor mekanis dapat menyebabkan penyimpangan apabila terjadi
kesalahan dalam menyusun rangkaian BHA.
Metodelogi yang dilakukan adalah dengan menghitung ulang trajectory
pemboran dengan perhitungan manual trajectory dan metode Minimum Of
Curvacture. Target pemboran adalah keadalaman 3000 meter MD dengan azimuth
sebesar N 215° E, dan inklinasi sebesar 40°. Target pemboran mengalami revisi
menjadi pada kedalaman 2722 meter MD. Penyimpangan trajectory terjadi
sebanyak 2 (dua) kali, penyimpangan pertama terjadi karena azimuth pada
interval kedalaman 208-440 meter MD memiliki nilai azimuth sebesar N 160° E
berbeda jauh dengan plan trajectory sebesar N 215° E, penyimpangan kedua
terjadi karena azimuth pada interval kedalaman 2429-2722 meter MD sebesar N
206°E berbeda dengan plan trajectory sebesar N 215° E, dan sudut inklinasi pada
interval sebesar 49° lebih besar dari plan trajectory sebesar 40°.
Penyimpangan trajectory yang pertama terjadi karena faktor formasi
batuan yang mengalami perubahan kekerasan batuan formasi dari lunak ke keras,
penyimpangan trajectory yang kedua terjadi karena faktor mekanis. Besarnya
harga WOB dan RPM yang digunakan mengalami kesalahan sehingga azimuth
dan inklinasi tidak sesuai dengan plan trajectory, tetapi rangakian BHA yang
digunakan dinyatakan aman karena ketahanan terhadap pembebanan yang terjadi
memiliki safety factor yang tinggi (diatas 1.2 kali).

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > T Technology (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Mrs Sri Lestari
Date Deposited: 18 May 2016 03:22
Last Modified: 19 May 2016 07:20
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1356

Actions (login required)

View Item View Item