GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK ENDAPAN PANTAI BERDASARKAN ANALISIS SEDIMENTOLOGI DAN FORAMINIFERA DAERAH BINUANGEUN, KECAMATAN MALINGPING, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

IQBAL AHDIYANT, MUHAMMAD (2017) GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK ENDAPAN PANTAI BERDASARKAN ANALISIS SEDIMENTOLOGI DAN FORAMINIFERA DAERAH BINUANGEUN, KECAMATAN MALINGPING, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (293kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (565kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (540kB) | Preview

Abstract

Kawasan pantai merupakan kawasan yang sangat dinamis dengan berbagai ekosistem hidup dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang lainnya. Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan pantai yang terjadi secara terus menerus. Perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan pantai berupa pengikisan badan pantai (abrasi) dan penambahan badan pantai (sedimentasi atau akresi). Proses-proses tersebut terjadi sebagai akibat dari pergerakan sedimen, arus, dan gelombang yang berinteraksi dengan kawasan pantai secara langsung. Selain faktor-faktor tersebut, perubahan garis pantai dapat terjadi akibat faktor antropogenik, seperti aktivitas manusia di sekitarnya. Berdasarkan aspek morfologi, daerah telitian dibagi menjadi enam bentuk lahan, yaitu : Beach Ridge, Swale, Rataan Pasang Surut, Bukit Sisa, Dataran Alluvial, dan Perbukitan Homoklin. Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi empat formasi yaitu : Formasi Bojongmanik (Miosen Akhir), Tuf Malingping (Pliosen Awal – Tengah), Formasi Cipacar (Pliosen Akhir), Endapan Undak Pantai dan Endapan Alluvial. Berdasarkan metodologi penelitian, maka karakteristik endapan pantai daerah telitian berdasarkan analisis granulometri didapatkan bahwa analisis pola persebaran nilai Mean menunjukkan bahwa daerah telitian didomininasi oleh ukuran medium sand dengan nilai mean yang berkisar antara 1 – 2 phi. Analisis pola persebaran nilai Sortasi didominasi oleh moderately sorted dengan nilai yang berkisar antara 0,5 – 1 phi. Analisis pola persebaran nilai Skewness didominasi oleh fine skewed dengan nilai yang berkisar antara 0,3 – 1 phi. Analisis pola persebaran Kurtosis menunjukkan bahwa daerah telitian didominasi oleh mesokurtic dengan nilai yang berkisar antara 1 – 1,2 phi. Analisis dilakukan dengan menggunakan alat Mastersizer 2000. Berdasarkan analisis LOI (Loss on Ignition) daerah telitian tersusun oleh endapan dengan kandungan karbon yang rendah dengan nilai presentasi yang berkisar antara 0,006 – 0,02 %, sedangkan kandungan karbonat didaerah telitian sebesar 0,5 – 2,3 %. Analisis menggunakan alat oven dan pembakaran pada suhu tertentu. Karakterisitk foraminifera daerah telitian terbagi menjadi dua parameter yaitu berdasarkan foraminifera planktonik, dimana didaerah telitian didapatkan 10 spesies yang dimana 4 foraminifera planktonik yang mendominasi merupakan foraminifera penciri Formasi Bojongmanik yang berada pada utara lokasi pengamatan. Berdasarkan foraminifera bentonik daerah telitian didapatkan 15 spesies dengan tingkat kedalaman litoral hingga neritik luar yang merupakan fosil rework dari Formasi Bojongmanik Kata kunci : Granulometri, LOI (Loss on Ignition), Foraminifera planktonik dan bentonik

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 04 Oct 2017 03:37
Last Modified: 04 Oct 2017 03:37
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13171

Actions (login required)

View Item View Item