Widiantoro, Linggo (2017) POLA KOMUNIKASI “ POLA KOMUNIKASI “KURIR OBAT TERLARANG’’ DENGAN PELANGGAN PELANGGAN di KABUPATEN SLEMAN OBAT TERLARANG’’ DENGAN. Post-Doctoral thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Abstark.pdf Download (96kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (119kB) | Preview |
Preview |
Text
daftar isi.pdf Download (96kB) | Preview |
Preview |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (1MB) | Preview |
Text
daftar pustaka.pdf Download (144kB) |
|
Text
skripsi-full-banget.pdf Restricted to Repository staff only Download (541kB) |
Abstract
Fenomena kurir obat terlarang menarik untuk diteliti karena hingga sejauh
ini meski pun tergolong ke dalam perilaku menyimpang, masih banyak
masyarakat yang tertarik untuk menggeluti profesi sebagai kurir obat terlarang.
Apalagi sebagai kaum intelek seharusnya lebih paham mengenai sisi negatif
pekerjaan ini namun tetap saja ditekuni. Sedangkan dalam pengertian umum kurir
adalah seseorang yang memiliki tanggungjawab untuk melakukan pertukaran
barang antar dua orang atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui
bagaimana cara mereka berinteraksi saat terjadinya transaksi antara kurir obat
terlarang dengan pelanggan. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan
teori interaksi simbolik yang dikembang oleh George Herbert Mead. Metode
penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif. Dengan demikian,
penelitian kualitatif membutuhkan observasi/pengamatan di lapangan untuk
memperoleh data yang cukup untuk membuat kesimpulan. Dalam melakukan uji
validitas peneliti, melakukan wawancara dengan informan kunci sebagaimana
yang tertera dalam sumber data dan setiap pertanyaan yang diajukan tetap
berpegang pada interview guide. Tentang hasil penelitian yang di temukan tentang
pola komunikasi kurir obat terlarang, didapati bahwa komunikasi kurir obat
terlarang dengan pelanggan juga dipenuhi dengan simbol-simbol yang hanya
dimengerti oleh mereka dan komunitasnya. Begitu pula kurir obat terlarangpun
mempunyai profil yang mengejutkan selain menjadi kurir, yaitu ia juga berstatus
sebagai mahasiswa. Tidak berhenti disitu, kurirpun harus pintar-pintarnya
menyembunyikan identitasnya tentang pekerjaannya ini termasuk dari
keluarganya sendiri. Peniliti juga mendapati pola komunikasi yang digunakan si
kurir obat terlarang adalah, pola komunikasi langsung dan tidak langsung dalam
menjalankan pekerjaanya. Dan menghindari percakapan yang berbau narkoba atau
obat terlarang di ruang lingkupnya. Terkecuali dengan bandar dan pembeli yang
tidak ia curiga sebagai mata-mata, bertujuan menjaga keselamatan diri sendiri dan
si bandar.
Keyword: Kurir, Mahasiswa, Obat terlarang, Pola Komunikasi, Bandar.
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kurir, Mahasiswa, Obat terlarang, Pola Komunikasi, Bandar. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 02:08 |
Last Modified: | 06 Nov 2023 08:14 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13038 |
Actions (login required)
View Item |