PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUB-SUB DAS NGRANCAH DESA HARGOTIRTO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULONPROGO, DIY, BERDASARKAN PERHITUNGAN LAJU EROSI DAN NISBAH PELEPASAN SEDIMEN

WIJAYANTI, BETI RATNA (2017) PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUB-SUB DAS NGRANCAH DESA HARGOTIRTO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULONPROGO, DIY, BERDASARKAN PERHITUNGAN LAJU EROSI DAN NISBAH PELEPASAN SEDIMEN. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (244kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (164kB) | Preview

Abstract

INTISARI Perubahan penggunaan lahan dari kebun campuran yang mempunyai lereng curam menjadi pemukiman pada Sub-sub DAS Ngrancah di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo mengakibatkan terjadinya erosi. Erosi yang dihasilkan akan bermuara ke Waduk Sermo dan dapat menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menghitung besarnya laju erosi lahan di Sub DAS Ngrancah dengan metode tongkat ukur, (2) menganalisis tingkat bahaya erosi pada daerah penelitian, (3) menganalisis besar Nisbah Pelepasan Sedimen dari hasil perbandingan dengan erosi yang dihasilkan dengan metode Tongkat Ukur, (4) merekayasa teknik pengendalian yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tongkat ukur untuk pengukuran erosi dan metode integrasi kedalaman untuk pengambilan muatan sedimen disungai. Tongkat ukur ditancapkan kedalam tanah kemudian diamati penurunan tanah yang terjadi setiap dua minggu sekali. Pengambilan sampel sedimen dengan metode integrasi kedalaman dilakukan saat terjadinya hujan dengan cara menggerakan alat pengambil sedimen dari atas permukaan air sampai mencapai dasar sungai dan menaikkan kembali dengan kecepatan yang sama. Dari hasil perbandingan debit sedimen dengan erosi dapat diketahui nilai nisbah pelepasan sedimennya. Parameter yang digunakan adalah kemiringan lereng, panjang lereng, penggunaan lahan, curah hujan, sifat fisik tanah (erodibilitas), tebal solum, debit aliran sungai, lebar sungai. Hasil perhitungan erosi lahan rata-rata pada lokasi penelitian TE 1 sebesar 47,066 Ton/ha/th memiliki Tingkat Bahaya Erosi dengan kelas Sedang (S). Lokasi pengamatan TE 2 sebesar 60,222 Ton/ha/th memiliki Tingkat Bahaya Erosi dengan kelas Sangat Berat (SB), dan lokasi pengamatan TE 3 sebesar 52,802 Ton/ha/th memiliki Tingkat Bahaya Erosi dengan kelas Berat (B). Muatan sedimen tertinggi pada Sungai C (TS 3) sebesar 2,960 Ton/hari. Nilai rata-rata nisbah pelepasan sedimen yang terjadi pada sungai di daerah penelitian sebesar 7% masih tergolong rendah. Berdasarkan analisis ambang kritis erosi semua lokasi penelitian harus dilakukan upaya konservasi karena melebihi batas ambang kritis erosi. Upaya konservasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode mekanik yaitu teras guludan di daerah penelitian untuk meminimalisir aliran permukaan. Untuk metode vegetatif berupa pemanfaataan tumbuhan atau rumput sebagai tanaman penutup. Kata Kunci: Erosi, Sedimentasi,Tongkar ukur, Metode Integrasi Kedalaman.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 28 Sep 2017 03:06
Last Modified: 28 Sep 2017 03:06
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13001

Actions (login required)

View Item View Item