PERENCANAAN REKAYASA TEKNIS REKLAMASI PASCATAMBANG BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PENAMBANGAN BAHAN TAMBANG BATUAN DI KELURAHAN ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH

Fauzi, Miftah Rizqi (2017) PERENCANAAN REKAYASA TEKNIS REKLAMASI PASCATAMBANG BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PENAMBANGAN BAHAN TAMBANG BATUAN DI KELURAHAN ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (130kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL.pdf

Download (304kB) | Preview
[thumbnail of INTISARI & ABSTRACT.pdf]
Preview
Text
INTISARI & ABSTRACT.pdf

Download (268kB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (487kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (355kB)

Abstract

xiii

Kegiatan penambangan komoditas bahan tambang batuan berupa batupasir di
Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang menyebabkan
perubahan fungsi lahan, bentang alam dan kualitas lingkungan hidup. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kerusakan lahan yang diakibatkan
penambangan bahan tambang batuan dan menentukan arahan pengelolaan lahan yang
berwawasan lingkungan pada lahan pasca tambang bahan tambang batuan.
Metode yang digunakan yaitu metode survey dan pemetaan. Dalam
pengumpulan data dilakukan uji laboratorium, pengharkatan, dan wawancara dengan
masyarakat sekitar. Pada pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling
dengan acuan peta satuan lahan dan pengamatan lapangan. Metode yang digunakan
pada saat analisis data yaitu metode pengharkatan dan metode overlay peta. Parameter
yang digunakan yaitu parameter untuk perubahan lahan yang mengacu pada
Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 63 Tahun 2003 Tentang
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Penambangan
Bahan Galian Golongan C Di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Parameter tersebut yaitu pembukaan lahan terhadap luas ijin pertambangan
(sipds/sipdr), pengambalian tanah pucuk untuk dikelola, pengelolaan tanah pucuk,
batas tepi galian, batas kedalaman galian dari permukaan tanah awal, relief dasar
galian, kemiringan tebing galian, tinggi dinding galian, kondisi jalan, waktu reklamasi,
uas reklamasi, pengembalian tanah pucuk untuk revegetasi, penanaman tanaman
keras, penutupan lahan/vegetasi
Hasil Penelitian menunjukkan terjadinya tingkat kerusakan lahan dalam
kategori sedang dan rusak. Tingkat kerusakan lahan sedang dengan kisaran 23,34 –
32,67 dan memiliki luas 15.200 m
2
serta persentasenya hanya 3,06% dari keseluruhan
uas area tambang. Tingkat kerusakan lahan rusak dengan kisaran nilai 32,68 – 42 dan
memiliki luas 482.208 m
2
serta persentasenya 96,94% dari keseluruhan luas area
ambang sebesar 497.408 m
2
. Arahan pengelolaan diarahkan sesuai Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang yaitu menjadi kawasan resapan air, kawasan
agrowisata berupa pertanian tanaman pangan dan embung Rowosari.

Kata kunci: pertambangan, reklamasi, tingkat kerusakan lahan, agrowisata.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: pertambangan, reklamasi, tingkat kerusakan lahan, agrowisata.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 13 Jul 2017 07:49
Last Modified: 27 Nov 2023 02:39
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12238

Actions (login required)

View Item View Item