RENCANA TEKNIS REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS PENGGALIAN PASIR DAN BATU DI DESA GIRIKERTO, KECAMATAN TURI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAZUARDY, MUHJI ALIF (2017) RENCANA TEKNIS REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS PENGGALIAN PASIR DAN BATU DI DESA GIRIKERTO, KECAMATAN TURI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (217kB) | Preview
[thumbnail of 3. COVER.pdf]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (136kB) | Preview
[thumbnail of 4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (652kB) | Preview
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (149kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (59kB)

Abstract

Kegiatan penambangan pasir dan batu yang dikelola masyarakat di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta banyak yang belum mempunyai ijin penambangan rakyat (IPR) dan berpotensi untuk merusak lingkungan serta tidak memperhatikan keselamatan kerja. Lahan yang semula dapat ditanami berubah menjadi lahan yang tidak subur, banyak dijumpai lubang bekas galian serta tebing yang memiliki kemiringan lereng relatif tegak dan menyebabkan rawan terjadi runtuhan.
Kerusakan lingkungan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fungsi lahan menjadi kurang produktif dan rawan longsor. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 63 Tahun 2003 tentang Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Di Wilayah Propinsi DIY lahan tersebut berbobot nilai 53 yaitu dalam kondisi tingkat kerusakan berat, maka dari itu perlu dilakukan reklamasi untuk menurunkan tingkat bahaya erosi yang terjadi.
Rencana reklamasi yang akan dilakukan mencakup penataan lahan, pengendalian erosi dan sedimentasi, dan revegetasi. Penataan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan menjadi lahan siap tanam dengan tanamannya yaitu tanaman Salak. Berdasarkan kondisi lahan yang ada, lahan akan ditata dan dibentuk terasan berupa teras kebun menggunakan tenaga manusia dengan jumlah pekerja sebanyak 35 orang. Dimensinya adalah lebar teras 2 m, tinggi lereng tunggal 2 m dengan jarak horizontal 2 m sehingga kemiringan lereng adalah 45o. Penataan lahan dilakukan dengan menggunakan cangkul atau sekop, dan gerobak sorong, selama 21 hari dan menyisakan 1.571 m3 material untuk dijual. Tanah pucuk yang didapatkan dari penataan lahan adalah sebesar 187,8 m3 dan akan digunakan sebesar 48 m3 untuk pengelolaan tanah pucuk dengan sistem pot, dengan jumlah lubang tanam sebanyak 1.781 lubang. Pengelolan tanah pucuk ini dilakukan selama 5 hari dengan tenaga manusia Setelah itu dilakukan perencanaan pengendalian erosi dan sedimentasi dengan pembuatan teras, dan pembuatan saluran terbuka. Dari hasil perhitungan dilakukan dimensi saluran terbuka berbentuk trapesium dengan lebar atas 0,53 m, lebar bawah 0,26 m, kedalaman 0,23 m, dan kemiringan sisi 60o.
Dari perencanaan reklamasi yang telah dilakukan, terjadi penurunan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dari 6.333,44 ton/Ha/tahun (kelas V, sangat berat) menjadi 11,09 ton/Ha/tahun (Kelas I, sangat ringan).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 28 Apr 2017 03:36
Last Modified: 20 Nov 2023 02:33
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/11959

Actions (login required)

View Item View Item