KAJIAN PEMANFAATAN LUBANG BEKAS TAMBANG (VOID) DI PT. KASONGAN BUMI KENCANA, KECAMATAN KATINGAN TENGAH, KABUPATEN KATINGAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PUTRAWIYANTA, I PUTU (2017) KAJIAN PEMANFAATAN LUBANG BEKAS TAMBANG (VOID) DI PT. KASONGAN BUMI KENCANA, KECAMATAN KATINGAN TENGAH, KABUPATEN KATINGAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Abstrak Tesis.pdf]
Preview
Text
2. Abstrak Tesis.pdf

Download (17kB) | Preview
[thumbnail of 3. Cover Tesis.pdf]
Preview
Text
3. Cover Tesis.pdf

Download (73kB) | Preview
[thumbnail of 4. Halaman Pengesahan.pdf]
Preview
Text
4. Halaman Pengesahan.pdf

Download (416kB) | Preview
[thumbnail of 5. Daftar Isi Tesis.pdf]
Preview
Text
5. Daftar Isi Tesis.pdf

Download (17kB) | Preview
[thumbnail of Tesis-Full.pdf] Text
Tesis-Full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Daerah penelitian termasuk kedalam wilayah konsesi PT. Kasongan Bumi
Kencana, terletak di daerah Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah,
Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. PT. Kasongan Bumi Kencana
merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan emas dan
mineral pengikutnya (dmp) berdasarkan Kontrak Karya Nomor B-
43/Pres/11/1986 dengan areal seluas 12.380 ha. Metode penambangan pada tahap
operasi adalah metode tambang terbuka (open pit mining), yang merupakan
pilihan paling baik untuk mengeksploitasi cadangan emas baik dari aspek teknik
maupun ekonomi. Pada pertambangan secara tambang terbuka dapat
meninggalkan lahan bekas penambangan berupa lubang bekas tambang (void).
PT.KBK telah beroperasi cukup lama dan telah ada area bekas galian tambang
berupa lubang bekas tambang (void), salah satunya adalah void bekas tambang
Lebar.
Pada kondisi akhir tambang, Tambang Lebar akan digunakan sebagai
Fasilitas Penimbunan Tailing dari pabrik pengolahan bijih, disebut Tailing
Storage Facility (TSF Lebar). Fasilitas penyimpanan tailing adalah bekas pit
Lebar dengan kedalaman terendah 52 meter dan elevasi puncak limpasan pada RL
47 meter dengan kapasitas timbunan (landfill) adalah sebesar 3.900.000 m3 atau
6.240.000 metrik Ton. Luas penimbunan (landfill) di bendungan tailing total
seluas 15 ha dengan perincian : 10,08 ha untuk area penimbunan limbah tailing,
4,02 ha untuk area fasilitas pendukung.
Berdasarkan hasil analisis kualitas air limbah tambang keluaran TSF Lebar
dan kolam IPAL memenuhi Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau
Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga yang diatur dalam
KepMen LH No 202 Tahun 2004 untuk dilepas ke badan air atau sungai, tetapi
untuk pemanfaatan atau peruntukannya kualitas air yang berada di dalam TSF
Lebar hanya memenuhi baku mutu Kelas 4 Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air, sedangkan pada
kolam IPAL hampir semua parameter memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah
Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air kelas
2, terkecuali TDS, Nitrite, Tembaga, Selenium, dan BOD yang melebihi baku
mutu sehingga perlu dikelola lebih lanjut. Kualitas air sungai Bakam tempat
keluaran air limbah hampir semua parameter memenuhi baku mutu Peraturan
Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air kelas 2.
Pemanfaatan lubang bekas tambang pit Lebar atau TSF Lebar pada
pascatambang dapat sebagai sumber air untuk pengairan tanaman dan kolam
IPAL sebagai tempat budidaya perikanan dengan harapan pengelolaan
pascatambang dapat memberikan kontribusi atau manfaat untuk pembangunan
berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan lingkungan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 29 Mar 2017 07:16
Last Modified: 17 Jul 2024 03:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/11628

Actions (login required)

View Item View Item