EVALUASI PROBLEM PIPA TERJEPIT DENGAN PENDEKATAN TEORITIS DAN LABORATORIS PADA PEMBORAN SUMUR RME-X1 TRAYEK 9⅞” LAPANGAN PANASBUMI RME

EFENDI, RAMADANA MUHAMMAD (2017) EVALUASI PROBLEM PIPA TERJEPIT DENGAN PENDEKATAN TEORITIS DAN LABORATORIS PADA PEMBORAN SUMUR RME-X1 TRAYEK 9⅞” LAPANGAN PANASBUMI RME. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (40kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (128kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Masalah pipa terjepit pada Blind Drilling trayek 9-7/8” kedalaman 5248 ftMD (1600 mKU) sampai 5743 ftMD (1751 mKU) Sumur RME-X1 terjadi saat menembus zona Total loss circulation sebanyak 7 kali dengan kronologi dan penangulangan yang berbeda-beda. Metodologi yang digunakan dalam Skripsi ini adalah dengan evaluasi penyebab dan penaggulangan problem pipa terjepit pada sumur RME-X1 Trayek 9-7/8”. Penyebab terjadinya pipa terjepit dikaji berdasarkan, aspek lithologi formasi, geometri lubang bor, aspek rangkaian pipa bor, dan aspek parameter pemboran. aspek lumpur pemboran. Pembebasan pipa terjepit dengan metode mekanis jar dan tarikan diperhitungkan besarnya tarikan maksimum yang direkomendasikan berdasarkan tensile strength drill pipe, sirkulasi regang lepas, perendaman mengatasi jepitan secara kimiawi, dan operasi Back Off. Hasil evaluasi pada Lithologi formasi yang ditembus adalah zona Propilitic dengan Intensitas alterasi pada zona ini tinggi yang mengindikasikan cutting yang terbentuk akan lebih banyak dan berbentuk bongkahan sehingga mengakibatkan Regrinding dan terjepitnya pipa. Komponen rangakaian pipa bor dengan OD stabilizer yang berukuran lebih kecil dari ukuran pahat, memungkinkan adanya getaran berlebih yang mengkibatkan kontak antara rangkaian pipa bor dengan dinding lubang bor. Geometri lubang bor, harga dogleg severity tidak lebih besar dari dogleg survey, indikasi key seat aman. Parameter pemboran WOB actual tidak melebihi WOB max, kondisi aman. namun adanya penurunan laju penembusan (ROP) yang terjadi akibat serbuk bor yang tidak masuk sempurna kedalam rekahan formasi dan mengakibatkan adanya penggerusan kembali (Regrinding) sehingga pipa terjepit. Kemudian, adanya indikasi Reaming menggerus zona yang massive, ataupun cutting yang terbentuk sebelumnya tidak masuk sempurna kedalam rekahan menyebabkan rangkaian terjepit. Penanggulangan pipa terjepit I sampai dengan VI dilakukan dengan naik turunkan rangkaian serta Swept Low-Vis 40-150 bbls kemudian Swept Hi Vis 40- 180 bbl dengan rate 200-800 gpm jepitan I-VI terbebaskan. Penanggulangan jepitan VII dengan. Jar Up dan Jar down bekerja sampai 62 kali namun belum berhasil membebaskan jepitan. kemudian pompakan (Black Magic) yang terdiri dari oli bekas + Lubricant 30 bbl. kemudian jar Up dan Jar down bekerja sampai 57 kali. namun usaha tersebut masih belum berhasil. Maka diputuskan bahwa jepitan VII gagal ditanggulangi sehingga kemudian keputusan untuk melakukan operasi Back off diambil. Operasi Back Off dilakukan sebanyak 29 kali dengan hasil Top Fish pada kedalaman 1568 ftMD (478 mKU), dan panjang ikan 4147 ftMD (1264 mKU).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 29 Mar 2017 02:40
Last Modified: 29 Mar 2017 02:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/11599

Actions (login required)

View Item View Item