ANALISIS RASIO SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010)

Sarah Nodita, Cyrilla (2012) ANALISIS RASIO SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010). Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (252kB) | Preview

Abstract

Cyrilla Sarah Nodita, nomor mahasiswa 152080058, Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Judul penelitian yang dilakukan
adalah “Analisis Ratio Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan”, studi
kasus pada perusahaan rokok yang terdaftar di BEI periode 2006-2010 dengan
pembimbing Rosalia Dwi Fadma T.J.S.Sos.M.Si dan Suratna,S.Sos,M.AB.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja
keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di BEI pada periode yang bersangkutan
serta untuk mengetahui perusahaan mana yang mempunyai kinerja keuangan yang
lebih baik. Penelitian ini dilakukan di pojok bursa Universitas Atmajaya
Yogyakarta dengan obyek penelitian adalah Gudang Garam Tbk, H M Sampoerna
Tbk, serta Bentoel International Inv.Tbk.
Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif komparatif, penelitian ini
dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja keuangan ketiga perusahaan dan
membandingkan kinerja keuangan perusahaan mana yang lebih baik. Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel laporan keuangan perusahaan rokok
tahun 2006-2010. Teknis analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis
rasio keuangan yang terdiri atas rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan
profitabilitas.
Hasil rata-rata untuk tiap rasio adalah sebagai berikut, rata-rata rasio
likuiditas menghasilkan current ratio 203% dan quick ratio 45%. Rasio aktifitas
menghasilkan Receivable Turnover 36.1 kali, Inventory Turnover 2.4 kali,
Receivable Turnover in Days 14 hari, dan Total Asset Turnover 1.6 kali. Rasio
hutang menghasilkan Debt Ratio 46% dan Total Debt to Equity Ratio 93%. Rasio
keuntungan menghasilkan Gross Profit Margin sebesar 23%, Net Profit Margin
8%, Return on Investment 14%, Return on Equity 26%, dan Rentabilitas Ekonomi
sebesar 21%.
Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap perusahaan
unggul pada satu jenis rasio. Bila dilihat dari hasil perhitungan dengan rasio
likuditas, perusahaan yang paling likuid untuk current ratio adalah Sampoerna
dan untuk quick ratio adalah perusahaan Bentoel, dengan menggunakan rasio
hutang, perusahaan yang unggul adalah Gudang Garam, sedangkan untuk rasio
aktivitas dan profitabilitas, Sampoerna lebih unggul dibanding perusahaan
lainnya.
Saran yang bisa diberikan kepada perusahaan adalah agar perusahaan lebih
cermat lagi dalam pengelolaan persediaan, tidak tertimbun maupun minus
persediaan sehingga perusahaan pun dinyatakan likuid. Perusahaan juga harus
meningkatkan penjualan agar perputaran aktiva meningkat, laba yang dihasilkan
pun tinggi, dengan begitu perusahaan pun bisa mengurangi hutang yang
dimilikiny

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 22 Nov 2016 07:22
Last Modified: 22 Nov 2016 07:22
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9184

Actions (login required)

View Item View Item