SEJATI, BORROMEUS TEGAR WAHYU (2025) PENENTUAN URUTAN PRIORITAS SUPPLIER PRODUK DRESSING FORCEPS SETENGAH JADI DENGAN METODE CRITIC DAN WASPAS (Stui Kasus: PT Presisi Mandiri Industri, Bantul). Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_122210035_Borromeus Tegar.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
3_ABTSRAK_122210035_Borromeus Tegar.pdf Download (237kB) |
![]() |
Text
3_ABTSRAK_122210035_Borromeus Tegar.pdf Download (237kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi Full_122210035_Borromeus Tegar.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_122210035_Borromeus Tegar.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_122210035_Borromeus Tegar.pdf Download (133kB) |
Abstract
PT Presisi Mandiri Industri memproduksi alat medis dengan menggunakan
bahan baku setengah jadi, dengan salah satu produk andalannya adalah dressing
forceps. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa supplier untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku dressing forceps. Permasalahan timbul karena pemilihan
supplier selama ini dilakukan secara acak akibat perbedaan karakteristik pemasok
dan kinerja yang tidak konsisten, yang menyebabkan kualitas bahan baku hanya
mencapai 70% pada periode Januari–Desember 2024. Terlebih lagi, PT SCS
menyumbang 44% bahan baku tidak sesuai, berdampak pada keterlambatan
produksi dan denda perusahaan.
Untuk mengatasi hal ini, digunakan metode CRITIC untuk menentukan
bobot dari delapan kriteria penilaian, yaitu lokasi geografis, fleksibilitas, lead time,
after sales service, prosedur komplain, harga, sistem komunikasi, dan kualitas
bahan baku yang diperoleh melalui metode delphi berbentuk kuesioner.
Selanjutnya, metode WASPAS diterapkan untuk menyusun prioritas supplier
berdasarkan bobot tersebut.
Hasil menunjukkan bahwa kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi,
dilanjut dengan kriteria fleksibilitas, dan kriteria prosedur komplain, sementara
harga memiliki bobot terendah. Urutan supplier terbaik adalah PT SCS dengan nilai
bobot yang dihasilkan 0,789, PT ESL dengan nilai bobot yang dihasilkan 0,632,
dan PT FLM dengan nilai bobot yang dihasilkan 0,620. Uji sensitivitas yang
dilakukan sebanyak 7 kali dengan menambah masing-masing bobot kriteria
sebanyak 20% menunjukkan stabilitas peringkat. Temuan ini diharapkan menjadi
rekomendasi strategis dalam pemilihan supplier yang lebih efektif dan efisien untuk
perusahaan.
Kata kunci: prioritas supplier, MCDM, Delphi, CRITIC, WASPAS
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | prioritas supplier, MCDM, Delphi, CRITIC, WASPAS |
Subjek: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik Industri > (S1) Teknik Industri |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 08:03 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 08:03 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44241 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |