OPTIMASI PENCAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU DAN BATUBARA PERINGKAT RENDAH PADA PROSES CO-FIRING UNTUK MENDUKUNG ENERGI BERKELANJUTAN

NASUTION, RIZKI KHOIRIAH (2025) OPTIMASI PENCAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU DAN BATUBARA PERINGKAT RENDAH PADA PROSES CO-FIRING UNTUK MENDUKUNG ENERGI BERKELANJUTAN. Tesis thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1. FULL TESIS.pdf] Text
1. FULL TESIS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of 2. COVER.pdf] Text
2. COVER.pdf

Download (381kB)
[thumbnail of 3. RINGKASAN.pdf] Text
3. RINGKASAN.pdf

Download (295kB)
[thumbnail of 4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (990kB)
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI.pdf] Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (340kB)
[thumbnail of 6. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
6. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (345kB)

Abstract

Produksi dan konsumsi batubara peringkat rendah di Indonesia mengalami
peningkatan yang signifikan, terutama untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kebutuhan batubara meningkat dari 61 juta ton pada
tahun 2018 menjadi 81 juta ton pada tahun 2023. Ketergantungan yang tinggi
terhadap batubara menimbulkan permasalahan khususnya terkait dampak
lingkungan dan penurunan jumlah cadangan sumber daya energi fosil. Penelitian
ini mengusulkan penerapan co-firing biomassa berupa ampas tebu yang
merupakan limbah padat dari industri gula dan tersedia secara melimpah, sebagai
solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara sekaligus memitigasi
dampak lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik bahan bakar
(ampas tebu, batubara sub-bituminus, dan lignit), mengevaluasi proses
pembakaran campuran, serta mengoptimalkan rasio pencampuran untuk
memperoleh nilai kalor maksimum dengan kadar abu minimum.
Metode yang digunakan meliputi pengujian laboratorium untuk menentukan
moisture content, ash content, volatile matter dan fixed carbon, serta analisis
termogravimetri (TG) dan diferensial termogravimetri (DTG) untuk
mengidentifikasi tahapan pembakaran. Selanjutnya, metode optimasi Pareto
diterapkan untuk menentukan rasio pembakaran yang optimal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing bahan bakar memiliki
karakteristik berbeda. Biomassa ampas tebu memiliki moisture content sebesar
8,36%, ash content sebesar 14,69%, volatile matter sebesar 58,59%, dan fixed
carbon sebesar 18,36%. Batubara sub-bituminus memiliki moisture content
sebesar 11,58%, ash content sebesar 4,16%, volatile matter sebesar 43,23% dan
fixed carbon sebesar 41,03%. Batubara lignit menunjukkan moisture content
sebesar 18,82%, ash content sebesar 13,21%, volatile matter sebesar 36,77% dan
fixed carbon sebesar 31,20%. Analisis TG dan DTG mengidentifikasi empat
tahapan pembakaran, yaitu penguapan air, devolatilisasi, pembakaran senyawa
volatil dan awal pembakaran karbon padat, serta pembakaran karbon sisa, dengan
rentang suhu yang bervariasi tergantung pada komposisi bahan bakar. Optimasi
rasio pencampuran menggunakan metode Pareto menghasilkan rasio optimal
25:75 (ampas tebu:sub-bituminus) dengan nilai kalor sebesar 4536,10 kkal/kg dan
kadar abu 5,76%, serta rasio 80:20 (ampas tebu:lignit) dengan nilai kalor 4223,58
kkal/kg dan kadar abu 11,53%. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan co
firing dengan campuran ampas tebu dapat meningkatkan efisiensi energi dan
berkontribusi dalam pengurangan dampak lingkungan.

Item Type: Tugas Akhir (Tesis)
Uncontrolled Keywords: Biomasa ampas tebu dan batubara
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 02 Oct 2025 09:40
Last Modified: 02 Oct 2025 09:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44006

Actions (login required)

View Item View Item