PERENCANAAN DISTRIBUSI TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN SKILL MENGGUNAKAN FULL TIME EQUIVALENT (FTE) DAN LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus di CV Dlimas Logam Jaya)

ARSAPUTRI, AQILA EARLY (2025) PERENCANAAN DISTRIBUSI TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN SKILL MENGGUNAKAN FULL TIME EQUIVALENT (FTE) DAN LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus di CV Dlimas Logam Jaya). Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1_Skripsi Full_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf] Text
1_Skripsi Full_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
[thumbnail of 2_Cover_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf] Text
2_Cover_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf
Download (134kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_122210015_Aqila Early.pdf] Text
3_Abstrak_122210015_Aqila Early.pdf
Download (113kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf
Download (278kB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf] Text
5_Daftar Isi_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf
Download (124kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_122210015_Aqila Early Arsaputri.pdf
Download (240kB)

Abstract

ABSTRAK
CV Dlimas Logam Jaya adalah perusahaan manufaktur pengecoran logam yang
memproduksi pully dan anak timbangan. Perusahaan mengalami ketidakefisienan produksi
akibat distribusi tenaga kerja yang tidak merata dan penempatan yang tidak sesuai dengan
keterampilan Pekerja. Rata-rata capaian produksi hanya 87% dalam lima bulan, yang
berdampak pada keterlambatan pengiriman produk. Permasalahan ini menunjukkan
perlunya sistem distribusi tenaga kerja yang mempertimbangkan beban kerja dan
keterampilan individu secara lebih optimal. Penelitian ini bertujuan menyusun distribusi
dan Penjadwalan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dan skill Pekerja.
Beban kerja diukur menggunakan Full time equivalent (FTE). Data yang
dikumpulkan mencakup waktu kerja, jumlah Pekerja, peta keterampilan, dan target
produksi. Penjadwalan dilakukan dengan Linear Programming untuk menghasilkan
alokasi kerja yang sesuai dengan kebutuhan Stasiun dan kompetensi Pekerja.
Hasil analisis setelah dilakukan penjadwalan menggunakan Linear Programming,
terjadi penyesuaian jumlah tenaga kerja, pada proses peleburan dan pencetakan, jumlah
operator saat ini masing-masing adalah 4 dan 8 orang, dengan beban kerja per operator
yang rendah, yaitu 0,78 dan 0,36. Hasil optimasi menunjukkan bahwa jumlah operator yang
ideal untuk kedua proses tersebut adalah 3 orang, sehingga beban kerja per operator
menjadi lebih seimbang, yakni sekitar 1,04 dan 0,98. Sementara itu, pada proses bor dan
bubut, jumlah operator saat ini adalah 10 orang, namun beban kerja per operator cukup
tinggi, yaitu 2,38 dan 1,96. Hasil analisis menyarankan peningkatan jumlah operator
menjadi 19 untuk proses bor dan 16 untuk proses bubut, sehingga beban kerja per operator
dapat ditekan menjadi sekitar 1,25 dan 1,23. Hal serupa juga terjadi pada proses finishing,
di mana saat ini terdapat 14 operator dengan beban kerja ringan 0,35. Uji validasi
menggunakan kuesioner menunjukan bahwa hasil penelitian ini cukup baik. Penelitian ini
menunjukkan bahwa pendekatan kombinasi FTE dan pemrograman linier mampu
meningkatkan efisiensi distribusi tenaga kerja dan produktivitas produksi secara signifikan.
Kata Kunci: Distribusi Tenaga Kerja, Beban Kerja, Full time equivalent (FTE),
Linear Programming.
xii
ABSTRACT
CV Dlimas Logam Jaya is a metal casting manufacturing company that produces
pulleys and counterweights. The company experiences production inefficiencies due to
uneven labor distribution and worker placement that does not match their skills. The
average production achievement over five months is only 87%, resulting in delayed product
deliveries. This problem highlights the need for a labor distribution system that optimally
considers workload and individual skills. This study aims to design a labor distribution and
scheduling system based on workload and worker skills.
Workload is measured using the Full time equivalent (FTE) approach. The
collected data includes working time, number of workers, skill maps, and production
targets. Scheduling is carried out using Linear Programming to produce work allocations
that match the needs of each workstation and worker competency.
After scheduling with Linear Programming, labor adjustments were made. In the
melting and molding processes, the current number of operators is 4 and 8 respectively,
with low workload per operator of 0,78 and 0,36. Optimization results show that the ideal
number of operators for both processes is 3, resulting in a more balanced workload of
around 1,04 and 0,98 per operator. Meanwhile, in the drilling and turning processes, the
current number of operators is 10, but the workload per operator is relatively high, at 2,38
and 1,96. Analysis suggests increasing the number of operators to 19 for drilling and 16
for turning, reducing the workload to approximately 1,25 and 1,23 per operator. A similar
situation occurs in the finishing process, where there are currently 14 operators with a
light workload 0,35. Validation tests using questionnaires show that the results of this study
are satisfactory. This research demonstrates that the combined approach of FTE and linear
programming can significantly improve the efficiency of labor distribution and overall
production productivity
Keywords: Labor Distribution, Workload, Full time equivalent (FTE), OpenSolver,
Linear Programming.
xiii

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Labor Distribution, Workload, Full time equivalent (FTE), OpenSolver, Linear Programming.
Subjek: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions: Fakultas Teknik Industri > (S1) Teknik Industri
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 10 Sep 2025 03:03
Last Modified: 10 Sep 2025 03:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43635

Actions (login required)

View Item View Item