Zatika, Muhammad Nizar Helmi (2025) REPRESENTASI BUDAYA KOLEKTIF DALAM MEMBANGUN CITRA BRAND DALAM IKLAN SUKUN SPECIAL BARU BEDA MASA SATU RASA VERSI “DI OBONG ORA KOBONG, DI SIRAM ORA TELES”. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_153180127_Muhammad Nizar Helmi Zatika.pdf Download (94kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_153180127_Muhammad Nizar Helmi Zatika.pdf Download (91kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_153180127_Muhammmad Nizar Helmi Zatika.pdf Download (425kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_153180127_Muhammad Nizar Helmi Zatika.pdf Download (78kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_153180127_Muhammad Nizar Helmi Zatika.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi full_153180127_Muhammad Nizar Helmi Zatika-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana elemen visual dalam iklan rokok
Sukun Special Baru versi “Diobong Ora Kobong, Disiram Ora Teles” mengkomunikasikan
budaya kolektif serta membangun asosiasi dengan identitas brand rokok Sukun. Produk ini
dikenal menyasar masyarakat menengah ke bawah dengan positioning sebagai rokok
berkualitas yang terjangkau secara ekonomi. Di tengah ketatnya regulasi iklan rokok di
Indonesia, Sukun menempuh pendekatan visual yang sarat simbol budaya lokal, berbeda dari
iklan rokok pada umumnya yang cenderung menonjolkan tema individualisme atau
maskulinitas. Iklan ini menyajikan narasi visual yang akrab dengan kehidupan masyarakat
desa, yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kolektivisme, gotong royong, dan solidaritas
sosial. Nilai-nilai tersebut divisualisasikan melalui interaksi antarwarga dalam kegiatan
gotong royong, suasana akrab di warung kelontong dan warung angkringan sebagai ruang
sosial, serta benda-benda keseharian seperti botol bensin eceran, koin pijat tradisional, dan
cangkir minuman hangat yang menemani percakapan antarwarga. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotika Roland Barthes untuk
menganalisis sepuluh adegan utama dalam iklan berdasarkan tahap denotasi, konotasi, dan
mitos. Data diperoleh melalui dokumentasi, observasi terhadap konsistensi visual pada iklan
iklan Sukun, pernyataan dari kreator iklan, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa elemen visual dalam iklan tidak hanya memperkuat citra Sukun sebagai merek yang
membumi dan dekat dengan masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai media representasi
nilai budaya lokal. Strategi visual ini memperkuat karakter Sukun sebagai produk yang
mengakar pada identitas budaya Indonesia dan menekankan nilai sosial kolektif dalam
komunikasi pemasarannya.
Kata Kunci : Iklan rokok, Budaya Kolektif, Identitas Merek, Semiotika Roland Barthes
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Muhammad Nizar Helmi Zatika (Penulis - 153180127) ; Agung Prabowo (Pembimbing 1) ; Arif Wibawa (Pembimbing 1) |
Uncontrolled Keywords: | Iklan rokok, Budaya Kolektif, Identitas Merek, Semiotika Roland Barthes |
Subjek: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi (S1) |
Depositing User: | Indah Lestari |
Date Deposited: | 17 Jul 2025 08:22 |
Last Modified: | 17 Jul 2025 08:22 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43153 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |