NUGROHO, IKHWAN (2024) PENENTUAN LOKASI TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA MENGGUNAKAN MULTI-MAXIMAL COVERING LOCATION MODEL DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus di Desa Bawuran, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
1. Skripsi Fulltext_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
|
Text
2. Cover_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Download (195kB) |
|
Text
3. Abstrak_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Download (203kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Download (252kB) |
|
Text
5. Daftar Isi_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Download (200kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka_122200116_Ikhwan Nugroho.pdf Download (199kB) |
Abstract
Penutupan TPA Piyungan memberikan dampak terhadap pengelolaan
sampah di daerah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman.
Salah satu wilayah yang terdampak langsung adalah Kalurahan Bawuran. Bawuran
adalah salah satu lima kalurahan yang terletak di Kapanewon Pleret, Kabupaten
Bantul. Penutupan TPA ini menyebabkan masyarakat Bawuran mengalihkan
pembuangan sampah ke belakang kantor Kalurahan Bawuran untuk sampah
organik dan Monumen Antroposen untuk sampah anorganik. Pengalihan tempat
pembuangan sampah ini menuntut adanya tempat penampungan sampah sementara
(TPS) sebelum dilakukan pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA). Selain
itu, acaknya titik pengumpulan sampah menimbulkan kemungkinan sampah tidak
terangkut secara maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
menganalisis alternatif lokasi TPS yang efektif bagi masyarakat.
Analisis alternatif lokasi TPS dalam penelitian ini dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut digunakan Multi-Maximal Covering Location Model
(MMCLM) untuk mencari alternatif set TPS yang layak, Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) dibantu dengan Metode Simple Additive Weighting
(SAW) untuk mendapatkan set lokasi TPS terbaik dengan responden yaitu Dukuh
dan ketua RT Padukuhan Bawuran II. MMCLM digunakan karena dapat
mempertimbangkan optimalisasi dari cakupan fasilitas, sedangkan AHP digunakan
karena permasalahan ini memiliki hierarki.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik yang dapat menjadi
rekomendasi yaitu pembangunan TPS berjumlah 6 dengan total bobot prioritas
global 0,383. 6 TPS ini terdiri dari TPS A yang terletak pada koordinat (-
7.8706245396, 110.4183745012), B (-7.8706658113, 110.4172912321), D (-
7.87203329342, 110.4176783619), E (-7.8720380932, 110.4170290949), G (-
7.8731644615, 110.4168120939), dan H (-7.8735359044, 110.4181592362) dan
dapat melayani 472 rumah serta menampung 0,5806 ton sampah sisa makanan.
Kemudian, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambahkan faktor�faktor selain sosial, ekonomi, dan lingkungan, menyesuaikan setiap jarak dengan
jalan yang dilintasi masyarakat, menambahkan masyarakat sebagai responden, dan
mengidentifikasi jenis sampah yang lain.
Kata kunci: Penentuan Lokasi Fasilitas, Multi-Maximal Covering Location
Model, Analytical Hierarchy Process, Sampah
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penentuan Lokasi Fasilitas, Multi-Maximal Covering Location Model, Analytical Hierarchy Process, Sampah |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TH Building construction |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 03:12 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 03:12 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40792 |
Actions (login required)
View Item |