PENGARUH PROSES CARBURIZING DAN SIKLUS TERMAL TERHADAP KEKERASAN, DISTORSI, DAN STRUKTUR MIKRO KOMPONEN SPROCKET BAJA SCM 415 DI PT SHIMANO BATAM

BUANA, RANGGA (2024) PENGARUH PROSES CARBURIZING DAN SIKLUS TERMAL TERHADAP KEKERASAN, DISTORSI, DAN STRUKTUR MIKRO KOMPONEN SPROCKET BAJA SCM 415 DI PT SHIMANO BATAM. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_116190040_Rangga Buana.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[thumbnail of 2. Cover_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
2. Cover_116190040_Rangga Buana.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 3. Abstrak_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
3. Abstrak_116190040_Rangga Buana.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_116190040_Rangga Buana.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
5. Daftar Isi_116190040_Rangga Buana.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_116190040_Rangga Buana.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_116190040_Rangga Buana.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kebutuhan komponen logam berupa sprocket sepeda yang memiliki sifat
mekanis yang lebih baik dapat dilakukan dengan memberikan treatment tertentu,
salah satunya adalah dengan melakukan surface modification dan dikombinasikan
dengan heat treatment pada komponen tersebut. Surface modification merupakan
suatu usaha dalam upaya meningkatkan kualitas permukaan suatu
material/komponen, salah satunya dapat ditempuh dengan mendifusikan unsur lain
seperti carbon dengan proses carburizing. Proses carburizing dalam prakteknya
dilakukan pada temperatur yang relatif tinggi sehingga memungkinkan timbulnya
dampak negatif seperti distorsi. Penelitian ini menggunakan spesimen komponen
sepeda cassatte sprocket 11T dengan tipe baja SCM 415. Spesimen akan di
carburizing pada temperatur 900oC selama 60 menit menggunakan alat vacuum
furnace dan sumber karbon acetylene. Proses carburizing dilakukan dalam tekanan
rendah sebesar 1,45 kPa (14,5 mbar). Setelah proses carburizing, spesimen akan
melewati 3 variasi siklus termal, yaitu furnace cooling (A), quenching (B), dan
quenching dilanjutkan tempering (C). Untuk media pendingin digunakan oli SAE
5W/30 dan proses tempering dilakukan pada temperatur 230oC selama 30 menit.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, distorsi terendah terjadi pada
Spesimen A (carburizing + furnace cooling) berupa penyusutan yang terjadi pada
diameter dalam sebesar 0,001 mm dengan nilai kekerasan 41,49 HRA dan
kedalaman difusi karbon ± 0,2 mm. Pada spesimen ini terbentuk fasa ferrite dan
pearlite. Selanjutnya pada Spesimen C (carburizing + quenching + tempering) yang
terjadi penyusutan sebesar 0,121 mm pada diameter dalam dan 0,119 mm pda
diameter luar dengan nilai kekerasan 79,46 HRA dan kedalaman difusi karbon ±
0,3 mm. Pada spesimen ini terbentuk fasa tempered martensite. Terakhir distorsi
penyusutan terbesar terjadi pada Spesimen B (carburizing + quenching) yaitu 0,144
mm pada diameter dalam dan 0,143 mm pada diameter luar dengan nilai kekerasan
82,19 HRA dan kedalaman difusi karbon ± 0,3 mm. Pada spesimen ini fasa yang
terbentuk adalah martensite.
Kata kunci: Carburizing, Distorsi, Siklus Termal, Kekerasan, Kedalaman Difusi

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Carburizing, Distorsi, Siklus Termal, Kekerasan, Kedalaman Difusi
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 15 Jan 2024 02:27
Last Modified: 15 Jan 2024 02:27
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38672

Actions (login required)

View Item View Item