IMPLEMENTASI METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMASI DEFECT SARUNG TANGAN (Studi Kasus: Divisi Sewing CV Cahaya Setia Mulia, Sleman, Yogyakarta)

STYARAHARJA, WIDYANINGRUM (2023) IMPLEMENTASI METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMASI DEFECT SARUNG TANGAN (Studi Kasus: Divisi Sewing CV Cahaya Setia Mulia, Sleman, Yogyakarta). Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1.SKRIPSI FULL_122190053_ WIDYA.pdf] Text
1.SKRIPSI FULL_122190053_ WIDYA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of 2.COVER_122190053_ WIDYA.pdf] Text
2.COVER_122190053_ WIDYA.pdf

Download (123kB)
[thumbnail of 3.LEMBAR PENGESAHAN_122190053_ WIDYA.pdf] Text
3.LEMBAR PENGESAHAN_122190053_ WIDYA.pdf

Download (204kB)
[thumbnail of 4.DAFTAR ISI_122190053_ WIDYA.pdf] Text
4.DAFTAR ISI_122190053_ WIDYA.pdf

Download (15kB)
[thumbnail of 5.ABSTRAK_122190053_ WIDYA.pdf] Text
5.ABSTRAK_122190053_ WIDYA.pdf

Download (11kB)
[thumbnail of 6.DAFTAR PUSTAKA_122190053_ WIDYA.pdf] Text
6.DAFTAR PUSTAKA_122190053_ WIDYA.pdf

Download (188kB)

Abstract

CV Cahaya Setia Mulia merupakan perusahaan di bidang industry garment
dengan produk utama sarung tangan. Tingginya kapasitas produksi setiap bulan
menyebabkan terjadinya kesalahan berupa produk defect dalam proses produksi. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa cacat kerap terjadi pada divisi sewing dengan jenis cacat
jahitan melenceng, jahitan lompat, jahitan lepas dan kotor. Hal tersebut menyebabkan
lambatnya alur produksi karena produk cacat harus diganti dengan produk baru untuk
mencapai target produksi setiap bulannya.
Penelitian bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas proses produksi
sehingga produk cacat yang dihasilkan dapat berkurang. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Six Sigma dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan
menggunakan siklus Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Penyebab
cacat tertinggi yang diketahui yaitu kurang optimalnya waktu istirahat operator sehingga
menyebabkan kelelahan kerja. Oleh karena itu, perbaikan dilakukan dengan menghitung
%CVL dan energi expenditure untuk mengetahui jam istirahat optimal untuk pekerja.
Berdasarkan perbaikan yang dilakukan, nilai sigma dan DPMO mengalami
peningkatan. Sebelum perbaikan nilai DPMO yaitu 9673,585, setelah perbaikan nilai
DPMO yaitu 4053,668 pada 4 minggu pertama dan 3653,533 pada 4 minggu kedua.
Sedangkan nilai sigma sebelum perbaikan yaitu 3,84 dan setelah perbaikan yaitu 4,158
pada 4 minggu pertama dan 4,19 pada 4 minggu kedua. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
hasil penerapan perbaikan pengendalian kualitas dapat mengurangi jumlah kecacatan yang
terjadi dan lebih efektif penerapannya.
Kata kunci: Six Sigma, FMEA, %CVL, Energy Expenditure, pengendalian kualitas,
DPMO, produk cacat

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, FMEA, %CVL, Energy Expenditure, pengendalian kualitas, DPMO, produk cacat
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 23 Aug 2023 08:14
Last Modified: 23 Aug 2023 08:14
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37113

Actions (login required)

View Item View Item