Similaritas Jurnal: Kontrol Struktur pada Mineralisasi Emas Daerah Paningkaban dan Sekitarnya, Kec. Gumelar, Kab. Banyumas, Jawa Tengah

Purwanto, Heru Sigit and Harjanto, Agus and Riswandi, Herry (2015) Similaritas Jurnal: Kontrol Struktur pada Mineralisasi Emas Daerah Paningkaban dan Sekitarnya, Kec. Gumelar, Kab. Banyumas, Jawa Tengah. LPPM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. (Unpublished)

[thumbnail of c.II_c_Turnitin 13%_Kontrol Struktur pada Mineralisasi Emas Paningkaban Banyumas_hal. 1-2-6-7-8.pdf] Text
c.II_c_Turnitin 13%_Kontrol Struktur pada Mineralisasi Emas Paningkaban Banyumas_hal. 1-2-6-7-8.pdf

Download (78MB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Desa Paningkaban, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, berada pada koordinat geodetik UTM Zona 49M adalah 275291 – 285653 mE dan 9176211 – 9185494 mN, dengan luas daerah penelitian 96,8 km2 . Geomorfologi tersusun atas empat satuan bentuk asal yaitu: bentuk asal vukanik, struktural, karst, dan fluvial dan menjadi sepuluh satuan bentuk lahan, yaitu: perbukitan vulkanik, dataran vulkanik, bukit intrusi, perbukitan antiklinal, lembah sinklinal, lereng lembah sinklinal, lembah sesar, perbukitan monoklinal, lereng karstik terkikis, dan dataran aluvial. Stratigrafi tersusun atas tujuh satuan litostratigrafi tak resmi dan dua litodem, yaitu (tua – muda): satuan breksi-vulkanik Halang, satuan batupasir Halang, Satuan lava-andesit Kumbang, satuan breksi-vulkanik Tapak, satuan batupasir Tapak, satuan batugamping Tapak, endapan aluvial, dan intrusi andesit. Struktur geologi adalah berupa: struktur makroskopis berupa arah kelurusan dan didapatkan arah umum dari kelurusan tersebut yaitu relatip berarah Baratlaut-Tenggara, dan Timurlaut–Baratdaya. Struktur mikroskopis adalah berupa sesar Lumbir 1, sesar Lumbir 2, sesar Lumbir 3, sesar Lumbir 4 (sesar interpretasi), sesar Ajibarang 1, sesar Ajibarang 2 (sesar interpretasi), sesar Gumelar 1, sesar Gumelar 2 (sesar interpretasi), sesar Karangpucung, sesar Banyumas 1, sesar Banyumas 2, sesar Wagon 1, sesar Wagon 2, lipatan antiklin Banyumas 1, lipatan sinklin Banyumas 1, lipatan antiklin Banyumas 2, dan lipatan sinklin Ajibarang. Alterasi hidrotermal yang terbentuk dikelompokkan menjadi tiga zonasi tipe alterasi yaitu alterasi argilik, alterasi propilitik, dan alterasi sub-propilitik. Mineralisasi yang dijumpai adalah pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), galena (Pbs), dan bornit (Cu5FeS4). Periode struktur geologi diinterpretasikan berlangsung sebanyak 2 kali, dengan masing-masing periode membentuk produk-produk struktur geologi baik berupa kekar, sesar, lipatan, dan urat (vein) pada daerah penelitian. Secara umum, unsur mineral logam pada daerah penelitian, baik berupa galena, kalkopirit, pirit, serta unsur bijih logam emas berada pada zona urat berjenis tekanan (vein extension) dengan arah utama bidang urat ini adalah N 3550 -030 0 E, sedangkan urat berjenis tarikan (vein tension), memiliki keterdapatan unsur mineral logam hanya berupa mineral logam galena, kalkopirit, pirit dengan arah utama bidang urat ini adalah N 1100 -1250 E. Berdasarkan hasil analisa AAS (Atomic Absorbtion Spectrometri) didapatkan 3 area domain dengan berdasarkan itensitas kehadiran unsur mineral logam, diantaranya yaitu: (1) Area domain I, di interpretasikan merupakan zona mineralisasi emas-perak, sedangkan untuk timbal dan tembaga merupakan mineral penyerta dengan asosiasi urat mineralisasi (mineralization vein) yang realtip berarah Utara – Selatan dan Timurlaut – Baratdaya dengan unsur Zn pada area domain ini, tidak berkembang baik. (2) Pada area domain II, di interpretasikan merupakan zona mineralisasi emas, sedangkan untuk perak dan timbal merupakan mineral penyerta dengan asosiasi urat mineralisasi (mineralization vein) yang realtip berarah Utara Baratlaut–Tenggara, dengan unsur Cu dan Zn pada area domain ini, tidak berkembang baik. (3) Pada area domain III, di interpretasikan merupakan zona mineralisasi emas-perak timbal, sedangkan untuk mineral logam tembaga merupakan mineral penyerta dengan asosiasi urat mineralisasi (mineralization vein) yang realtip berarah Baratlaut–Tenggara, dengan unsur Zn pada area domain ini, tidak berkembang baik.

Item Type: Other
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Dr., ST.MT HERRY RISWANDI
Date Deposited: 23 May 2023 13:39
Last Modified: 23 May 2023 13:39
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/35598

Actions (login required)

View Item View Item