Widyadana, Daffa (2022) RESEPSI MAHASISWA YOGYAKARTA TERHADAP TAYANGAN “RINGKUS PREDATOR SEKSUAL KAMPUS” PADA YOUTUBE NAJWA SHIHAB. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Text
ABSTRAK.pdf Download (109kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (236kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (129kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (237kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (129kB) |
|
Text
SKRIPSI LENGKAP DAFFA WIDYADANA 153180011.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI LENGKAP DAFFA WIDYADANA 153180011.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI LENGKAP DAFFA WIDYADANA 153180011.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pelecehan seksual di lingkungan perguruan tinggi sampai saat ini masih kerap
terjadi. Fenomena pelecehan seksual ini disebabkan oleh regulasi kampus yang
masih tidak jelas untuk menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi di
lingkungan kampus. Kampus masih cenderung menutup rapat kasus tersebut
dikarenakan dapat membuat nama baik kampus menjadi buruk. Melalui tayangan
“Ringkus Predator Seksual Kampus” dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Najwa
berupaya untuk mengkritik kampus dan membedah tentang Permendikbud Nomor
30 Tahun 2021 yang masih menuai pro dan kontra di masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pembacaan dan tindakan khalayak terhadap pemaknaan
isi pesan dalam tayangan “Ringkus Predator Seksual Kampus” Metode penelitian
yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi
encoding-decoding Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan
khalayak terbagi menjadi empat yaitu: informan mendukung gerakan
#Lawanbersama serta Permendikbud untuk diterapkan serta menentang terjadinya
pelecehan seksual di kampus. Kedua, informan tidak setuju dengan tindakan
pelecehan seksual yang terjadi di kampus tetapi mengkritisi pasal dalam
permendikbud. Terakhir, informan menentang pelecehan seksual dan
mempertanyakan kelanjutan dari penerapan Permendikbud. Latar belakang dibalik
pemaknaan tersebut yaitu tempat tinggal/sosiogeografis, pengalaman, dan
pendidikan. Resepsi yang terlihat dalam penelitian ini adalah tiga informan berada
pada posisi dominan hegemoni, sementara tiga informan lainnya berada pada posisi
negosiasi. Penelitian ini menunjukkan pemaknaan dari berbagai macam khalayak
memaknai dengan cara berpikir dan kepribadian dari masing-masing informan yang
berarti khalayak masih memegang kuasa penuh dalam memaknai teks.
Kata kunci : resepsi, pelecehan seksual, video youtube
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelecehan seksual di lingkungan perguruan tinggi sampai saat ini masih kerap terjadi. Fenomena pelecehan seksual ini disebabkan oleh regulasi kampus yang masih tidak jelas untuk menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Kampus masih cenderung menutup rapat kasus tersebut dikarenakan dapat membuat nama baik kampus menjadi buruk. Melalui tayangan “Ringkus Predator Seksual Kampus” dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Najwa berupaya untuk mengkritik kampus dan membedah tentang Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 yang masih menuai pro dan kontra di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembacaan dan tindakan khalayak terhadap pemaknaan isi pesan dalam tayangan “Ringkus Predator Seksual Kampus” Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi encoding-decoding Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan khalayak terbagi menjadi empat yaitu: informan mendukung gerakan #Lawanbersama serta Permendikbud untuk diterapkan serta menentang terjadinya pelecehan seksual di kampus. Kedua, informan tidak setuju dengan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di kampus tetapi mengkritisi pasal dalam permendikbud. Terakhir, informan menentang pelecehan seksual dan mempertanyakan kelanjutan dari penerapan Permendikbud. Latar belakang dibalik pemaknaan tersebut yaitu tempat tinggal/sosiogeografis, pengalaman, dan pendidikan. Resepsi yang terlihat dalam penelitian ini adalah tiga informan berada pada posisi dominan hegemoni, sementara tiga informan lainnya berada pada posisi negosiasi. Penelitian ini menunjukkan pemaknaan dari berbagai macam khalayak memaknai dengan cara berpikir dan kepribadian dari masing-masing informan yang berarti khalayak masih memegang kuasa penuh dalam memaknai teks. Kata kunci : resepsi, pelecehan seksual, video youtube |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 04 Jan 2023 08:00 |
Last Modified: | 04 Jan 2023 08:04 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32210 |
Actions (login required)
View Item |