PEMODELAN KARAKTERISTIK RESERVOAR PADA REKAHAN BATUAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOG DAN DATA SEISMIK PADA STUDI KASUS LAPANGAN “LEMBO ADE”, SUB CEKUNGAN JAMBI.

HIDAYAT, M. SYARIF (2022) PEMODELAN KARAKTERISTIK RESERVOAR PADA REKAHAN BATUAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOG DAN DATA SEISMIK PADA STUDI KASUS LAPANGAN “LEMBO ADE”, SUB CEKUNGAN JAMBI. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

	Text DAFTAR ISI.pdf Download (107kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (454kB)
	Text SKRIPSI_M.SYARIF HIDAYAT_115180012.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (79kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (197kB)

Abstract

ABSTRAK
PEMODELAN KARAKTERISTIK RESERVOAR PADA REKAHAN
BATUAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOG DAN DATA
SEISMIK PADA STUDI KASUS LAPANGAN “LEMBO ADE”, SUB
CEKUNGAN JAMBI.
Oleh:
M. Syarif Hidayat
115.180.012
Salah satu potensi penghasil hidrokarbon yang cukup berhasil pada sub
cekungan jambi yaitu pada rekahan batuan dasar yang dianggap sebagai salah satu
pengembangan metoda eksplorasi pada target-target reservoar non konvensional.
Basement dengan topografi yang tinggi atau high basement akan membantu
hidrokarbon mengalami migrasi lateral maupun naik yang nantinya akan
terakumulasi pada fractured basement. Untuk dapat mengetahui keberadaan
fractured basement maka digunakan metode geofisika dan analisa geologi.
Dengan memanfaatkan parameter fisika serta perhitungan matematis diharapkan
dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan secara detail dan akurat.
Pada penelitian ini penulis akan membuat model statik intentitas rekahan
dengan menggunakan konsep pendekatan geologi yaitu dari perkalian distance to
horizon dan distance to fault yang didasari oleh peta struktur kedalam formasi
Talang Akar dan Batuan dasar serta sembilan (9) patahan yang telah
teridentifikasi dari data seismik 2D post stack time migration. Pemodelan yang
dilakukan berdasarkan tiga (3) data sumur yang tersedia yaitu MSH-1, MSH-2
dan MSH-3 dengan informasi pada sumur MSH-2 dianggap sebagai sumur yang
memiliki data terlengkap. Model statik yang menggambarkan intentitas rekahan
ini akan digunakan dalam pengidentifikasian karakteristik rekahan pada batuan
dasar, hal ini dikarenakan hirdokarbon pada batuan dasar akan terkonsentrasi pada
rekahan yang memiliki nilai porositas yang baik.
Rekahan pada batuan dasar memiliki rentang panjang sebesar 3 meter
hingga 12,5 meter pada zona prospek “S” dan zona prospek “Y” sebesar 3 meter
hingga 7,5 meter, rentang nilai densitas rekahan pada zona prospek “S” sebesar 1
N/m hingga 6,5 N/m dan zona prosperk “Y” sebesar 1 N/m hingga 2,5 N/m,
sedangkan untuk rekahan yang bersifat terbuka pada zona prospek “S” sebesar
0,007 meter hingga 0,0085 meter dan zona prospek “Y” sebesar 0,005 meter
hingga 0,007 meter. Dari analisa tersebut dihasilkan nilai porositas rekahan pada
zona prospek “S” sebesar 6% hingga 7.5% dan zona prospek “Y” sebesar 6%
hingga 6,8% serta kandungan serpih yang dimiliki pada zona prospek “S” sebesar
1% hingga 10% dan zona porspek “Y” sebesar 1% hingga 30%.
Kata Kunci : Batuan dasar, Rekahan, Reservoar, Porositas, Kandungan serpih
ABSTRACT
MODELING OF RESERVOIR CHARACTERISTICS IN BEDROCK
FRACTURE USING LOG DATA AND SEISMIC DATA IN “LEMBO ADE”
FIELD CASE STUDY, JAMBI SUB-BASIN.
By:
M. Syarif Hidayat
115.180.012
One of the potentials for producing hydrocarbons that are quite successful
in the Jambi sub-basin is the fracture of the bedrock which is considered one of
the development methods of exploration on non-conventional reservoir targets. A
basement with a high topography or high basement will help hydrocarbons
experience lateral and upward migration which will later accumulate in the
fractured basement. To be able to determine the presence of a fractured basement,
geophysical methods and geological analysis are used. By utilizing physical
parameters and mathematical calculations, it is expected to describe the
subsurface conditions in detail and accurately.
In this study, the author will create a static model of fracture intensity
using the concept of a geological approach, namely from the multiplication of
distance to horizon and distance to fault based on a structural map into the
Talang Akar formation and bedrock and nine (9) faults that have been identified
from 2D seismic data post-stack time migration. The modeling is based on three
(3) available well data, namely MSH-1, MSH-2, and MSH-3 with information on
the MSH-2 well considered as the well that has the most complete data. The static
model that describes the fracture intensity will be used in identifying fracture
characteristics in the bedrock, this is because the hydrocarbons in the bedrock
will be concentrated in fractures that have good porosity values.
The fractures in the bedrock have a length range of 3 meters to 12,5
meters in the "S" prospect zone and the "Y" prospect zone of 3 meters to 7,5
meters, the fracture density range in the "S" prospect zone is 1 N/m to 6,5 N /m
and the prospect zone "Y" of 1 N/m to 2,5 N/m, while for open fractures in the
prospect zone "S" it is 0,007 meters to 0,0085 meters and the prospect zone "Y" is
0,005 meters to 0,007 meters. From this analysis, the fracture porosity value in
the "S" prospect zone is 6% to 7,5% and the "Y" prospect zone is 6% to 6,8% and
the shale content in the "S" prospect zone is 1% to 10% and the “Y” prospects
zone is 1% to 30%.
Key Words: Basement, Fracture, Reservoir, Porosity, Volume shale

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Basement, Fracture, Reservoir, Porosity, Volume shale
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	20 Oct 2022 03:32
Last Modified:	20 Oct 2022 03:32
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31421

Actions (login required)

View Item