ANALISIS RANCANGAN JALAN ANGKUT DARI FRONT PENAMBANGAN MENUJU UNIT PEREMUK PADA CV. WIDYA SEGARA KARYA KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WIJAYA, THOMAS ARIANTO (2022) ANALISIS RANCANGAN JALAN ANGKUT DARI FRONT PENAMBANGAN MENUJU UNIT PEREMUK PADA CV. WIDYA SEGARA KARYA KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (380kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (190kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (391kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (127kB)
[thumbnail of RINGKASAN.pdf] Text
RINGKASAN.pdf

Download (282kB)
[thumbnail of DRAFT SKRIPSI_THOMAS ARIANTO_112160055.pdf] Text
DRAFT SKRIPSI_THOMAS ARIANTO_112160055.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

CV. Widya Segara Karya merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan Andesit. Perusahaan tersebut terletak di Desa
Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. CV. Widya Segara Karya sedang membangun 1 unit peremuk yang
berada di dekat bukaan tambang pertama, sehingga CV. Widya Segara Karya
saat ini juga sedanng membuat jalan angkut dari bukaan tambang selanjutnya
menuju unit peremuk serta dengan saluran penyalirannya.
Penentuan Lebar pada jalan disesuaikan dengan alat angkut yang
digunakan pada suatu operasi pengangkutan. Berdasarkan spesifikasi teknis, dump
truck Toyota Dyna 130HT lebar 2,3 m sehingga lebar jalan angkut pada kondisi
lurus adalah 8,05 m. serta untuk dua jalur dan 4,6 m untuk satu jalur pada jalan
lurus. Sementara Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar daripada
lebar jalan angkut lurus. Lebar minimum pada tikungan didasarkan pada lebar
atau jarak jejak roda kendaraan, lebar tonjolan atau juntai truk bagian depan dan
belakang pada saat membelok. Lebar jalan angkut minimum pada tikungan adalah
10,24 m. Hasil perhitungan diperoleh radius tikungan minimal yang harus dibuat
adalah 9,88 m. Superelevasi adalah kemiringan jalan pada tikungan yang
terbentuk karena perbedaan ketinggian antara tepi jalan bagian dalam dengan tepi
jalan terluar. Hasil perhitungan diperoleh nilai superelevasi 0,04 m/m yang berarti
setiap lebar satu meter terdapat beda tinggi 0,04 m. Lebar jalan pada tikungan
sebesar 8,2 m, sehingga beda tinggi pada tikungan adalah 1,3 m.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Jalan angkut, unit peremuk
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 27 Jul 2022 07:49
Last Modified: 27 Jul 2022 07:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30466

Actions (login required)

View Item View Item