SUPRAPTO, KRISTIANTO DWI (2021) PERENCANAAN MANAGED PRESSURE DRILLING UNTUK ZONA NARROW PRESSURE WINDOW DENGAN MENGAPLIKASIKAN METODE CONSTANT BOTTOM HOLE PRESSURE PADA SUMUR “KDS-14” LAPANGAN “SUPRAPTO” PT. PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR. Diploma thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Text
SKRIPSI FULLTEXT_142170021_TUTIK APRIYANTI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
Text
ABSTRACT_142170021_TUTIK APRIYANTI.pdf Download (287kB) | Preview |
|
|
Text
COVER_142170021_TUTIK APRIYANTI (3).pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_142170021_TUTIK APRIYANTI.pdf Download (477kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_142170021_TUTIK APRIYANTI.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN_142170021_TUTIK APRIYANTI.pdf Download (354kB) | Preview |
Abstract
vi RINGKASAN Sumur “KDS-14” merupakan sumur eksplorasi yang akan dibor mencapai Formasi Maruat dengan kedalaman 8787,467 ft TVD. Berdasarkan grafik pressure window, sumur ini mempunyai zona narrow pressure window yang disebabkan oleh peningkatan gradien tekanan formasi atau overpressure. Overpressure terjadi karena adanya sisipan sandstone dan shale yang membentuk sand body pada Formasi Maruat, sehingga fluida formasi akan terperangkap saat proses kompaksi dan dapat meningkatkan gradien tekanan formasi. Sumur “KDS-14” menerapkan Managed Pressure Drilling (MPD) dengan metode Constant Bottom Hole Pressure (CBHP) pada zona narrow pressure window. CBHP diterapkan untuk mempertahankan tekanan lubang bor tetap konstan dalam kondisi overbalance saat statis maupun dinamis dengan memberikan surface back pressure (SBP) pada kondisi tertentu. Perencanaan MPD dengan metode CBHP dipengaruhi oleh tekanan lubang bor dalam kondisi statis maupun dinamis. Pada kondisi statis, tekanan lubang bor dipengaruhi oleh effective mud weight (MWeff), sedangkan tekanan lubang bor pada kondisi dinamis dipengarui oleh equivalent circulating density (ECD). Penentuan MWeff berdasarkan data lumpur pemboran dan data cutting, sementara penentuan ECD berdasarkan perhitungan annulus pressure loss yang dipengaruhi oleh flow regime yang terjadi di sepanjang annulus. Nilai MWeff dan ECD yang berada dalam kondisi underbalance membutuhkan SBP untuk mempertahankan tekanan lubang bor tetap konstan dalam kondisi overbalance. SBP dihasilkan dari lumpur pemboran yang mengalir melewati choke manifold di permukaan. Pemboran pada zona narrow pressure window terbagi menjadi dua trayek pemboran, yaitu 8,5” bit dan 6,125” monobore. MWeff pada trayek 8,5” bit sebesar 13,61 ppg dan 6,125” monobore sebesar 14,318 ppg. ECD pada trayek 8,5” bit sebesar 14,596 ppg dan 6,125” monobore sebesar 15,312 ppg. Pada trayek 8,5” bit dan 6,125” monobore mempunyai nilai ECD dalam kondisi overbalance, sementara pada trayek 8,5” bit mempunyai nilai MWeff dalam kondisi at balance dan 6,125” monobore mempunyai nilai MWeff dalam kondisi underbalance. Oleh karena itu, pada kondisi dinamis pemboran trayek 8,5” bit dan 6,125” monobore tidak membutuhkan penambahan SBP, sedangkan pada kondisi statis membutuhkan penambahan SBP untuk mempertahankan tekanan lubang bor tetap konstan dalam kondisi overbalance, sehingga menghindari terjadinya permasalahan kick. SBP dihasilkan dengan memompakan lumpur pemboran menggunakan back pressure pump dengan rate tertentu. Lumpur pemboran akan mengalir melewati choke manifold di permukaan yang akan menghasilkan SBP sesuai dengan kebutuhan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 15 Mar 2022 06:51 |
Last Modified: | 15 Mar 2022 06:51 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28967 |
Actions (login required)
View Item |