ANALISIS DATA GEOMAGNETIK, TDIP (TIME DOMAIN INDUCED POLARIZATION) DAN GEOLOGI DALAM MEMBANGUN MODEL KONSEPTUAL SISTEM ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI RENDAH DI WILAYAH PROSPEK CIBALIUNG, BANTEN

Pujiyati, Meida Riski (2021) ANALISIS DATA GEOMAGNETIK, TDIP (TIME DOMAIN INDUCED POLARIZATION) DAN GEOLOGI DALAM MEMBANGUN MODEL KONSEPTUAL SISTEM ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI RENDAH DI WILAYAH PROSPEK CIBALIUNG, BANTEN. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img] Text
01 Skripsi Full_Meida Riski Pujiyati_115160019_Teknik Geofisika_UPNVYK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (24MB)
[img]
Preview
Text
02 Abstrak Skripsi_Meida Riski Pujiyati_115160019_Teknik Geofisika_UPNVYK.pdf

Download (309kB) | Preview
[img]
Preview
Text
03 Cover Skripsi_Meida Riski Pujiyati_115160019_UPNVYK.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
04 Lembar Pengesahan Skripsi_Meida Riski Pujiyati_115160019_Teknik Geofisika_UPNVYK.pdf

Download (331kB) | Preview
[img]
Preview
Text
05 Daftar Isi Skripsi_Meida Riski Pujiyati_115160019_Teknik Geofisika_UPNVYK.pdf

Download (523kB) | Preview
[img]
Preview
Text
06 Daftar Pustaka Skripsi_Meida Riski Pujiyati_115160019_Teknik Geofisika_UPNVYK.pdf

Download (497kB) | Preview

Abstract

Busur Sunda-Banda merupakan jalur metalogenik di Indonesia. Pada busur ini, terdapat mineralisasi logam yang berkaitan dengan aktifitas sub-volkanik Miosen hingga Pliosen dalam batuan andesitik terubah berumur Miosen, seperti ditemui di Bukit Barisan, Pegunungan Selatan Jawa dan menerus sampai ke Nusa Tenggara Timur. Pada Pegunungan Selatan jawa banyak terjadi mineralisasi tipe endapan epitermal. Tipe endapan epitermal yang hadir salah satunya adalah endapan epitermal sulfidasi rendah (LSE) Au-Ag yang terdapat di salah satu IUP Eksplorasi PT. Aneka Tambang daerah Cibaliung, Banten. Penggunaan integrasi metode geofisika dan geologi diperlukan dalam membangun konseptual model suatu endapan mineral. Zona mineralisasi sulfida dapat diidentifikasi berdasarkan distribusi nilai kemagnetan (metode geomagnetik) dengan analisis pola struktur yang berkembang sebagai kontrol mineralisasi serta berdasarkan distribusi resistivitas dan chargebilitas dari metode TDIP untuk mengetahui litologi bawah permukaan, keberadaan mineralisasi dari asosiasi batuan alterasinya. Integrasi kedua metode geofisika tersebut diperkuat dengan data geologi permukaan yaitu data litologi, alterasi, struktur, geokimia soil dan data pemboran eksplorasi daerah telitian. Penelitian dilakukan di area seluas 3 x 2 km untuk metode geomagnetik, sedangkan data lain difokuskan pada setengah area penelitian bagian utara karena dianggap lebih menarik. Penggunaan metode geomagnetik sebanyak 20 lintasan dan TDIP sebanyak 10 lintasan. Pada analisis olahan data geomagnetik dengan filter Reduce to the Pole menunjukkan anomali rendah yang di sebelah utara area penelitian, dimana respon rendah tersebut menunjukkan adanya zona lemah berupa zona minerasilasi. Selanjutnya data diproses lebih lanjut dengan filter Tilt Derivative yang menunjukkan adanya pola-pola struktur mayor berarah NW-SE dan beberapa struktur minor berarah SW-NE dan W-E. Struktur tersebut terkonfimasi dengan adanya data geologi permukaan yaitu struktur berupa burried mineralized fault dan mineralized fault berarah NW-SE juga terdapat struktur berupa post mineral fault berarah SW-NE dan N-S. Dengan hasil tersebut diperlihatkan area yang lebih prospek di sebelah timur area penelitian. Analisis olahan data TDIP berupa resisitivitas menunjukkan adanya litologi andesite tuff sebagai baruan teralterasi dengan alterasi dominan yaitu alterasi chloritic (chl±qz±cb±ep-py) memiliki nilai resistivitas tinggi berkisar antara 66.3 – 239.6 Ohm meter, alterasi smectite (sm±chl±qz±cb-py) dan alterasi illite (il-ka-py±qz+sm) dengan nilai resistivitas 24.9 – 66.3 Ohm meter, serta alterasi advance argillic (qz-dk-ka±al±pf) dengan nilai resisitivitas 3.53 – 24.9 Ohm meter. Zona alterasi lempungan dan mineralisasi sulfida ditunjukkan pada kedalaman mulai 50 meter hingga 200 meter di bawah permukaan dengan nilai chargeabilitas 75 – 600 msec. Sedangkan untuk flling fracture vein sebagai zona base metal ditemukan pada respon resistivitas tinggi dan pada chargeabilitas sedang karena mengandung sedikit mineral sulfida. Zona tersebut mengikuti pola struktur yang dilihat dari peta geomagnetik, struktur maupun plan map atau peta kedalaman resistivitas. Pada integrasi hasil analisis tersebut terbukti dengan adanya data anlisa geokimia soil berupa Hg, Sb, As, Zn, Pb, Cu, Ag, dan 2Au yang menunjukkan prospek lebih tinggi di area sebelah timur. Unsur Ag dan Au menjadi kunci utama adanya prospek endapan epitermal sulfidasi rendah, ditunjukkan sebaran yang cukup tinggi di sebelah timur pada area zona mineralisai dan struktur. Kadar Ag yang tersebar memiliki nilai 0.05 – 111 ppm dan kadar Au memiliki nilai 1.88 – 17 ppb. Pada data pemboran ditemukan alterasi silisik di titik pemboran RD.01 pada kedalaman 310– 340 meter. Sedangkan kandungan Au dan Ag yang cukup tinggi pada titik pemboran RD.02 hingga lebih dari 0.01375 ppm Au dan lebih dari 3.3 ppm Ag. Kata Kunci: Low Sulfidation Epithermal, Geomagnetik, Resisitivitas, Chargeabilitas, Zona Mineralisasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Low Sulfidation Epithermal, Geomagnetik, Resisitivitas, Chargeabilitas, Zona Mineralisasi.
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 03 Feb 2022 04:12
Last Modified: 03 Feb 2022 04:12
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28175

Actions (login required)

View Item View Item