NOVERIADY, NOVERIADY (2012) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PT. DEBBIA LOGISTIC JOB SITE PT. BATUBARA BANDUNG PRATAMA KEC REREN BATUAH KABUPATEN BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
| Preview | Text RINGKASAN.pdf Download (9kB) | Preview | 
Abstract
Penambangan  Batubara  PT.  Debbia  Logistic  terletak  di  desa  Batuah, 
Kecamatan Reren Batuah, Kabupaten  Barito Timur, Propinsi  Kalimantan Tengah. 
Sistem penambangan  menggunakan  tambang terbuka dengan metode  backfilling. 
Untuk memperlancar kegiatan  penambangan,  dibutuhkan kondisi kerja yang baik 
diantaranya  sistem  penyaliran  pada  daerah  kerja.  Adapun  permasalahan  saat  ini 
belum  adanya  sistem  penyaliran  yang  baik,  terutama  mengenai  dimensi  saluran 
penyaliran dan kolam pengendapan. Akibatnya pada saat hujan sering kali saluran 
tersebut  mengalami  pengikisan  pada  dinding  saluran  dan  pembuatan  kolam 
pengendapan  yang  sulit  dilakukan  perawatan.  Sistem  penyaliran  yang  telah
diterapkan  menggunakan sistem mine dewatering  yaitu air  hujan dan air  limpasan 
dibiarkan  masuk  tambang,  mengalir  melalui  saluran  terbuka  dan  akhirnya 
terkumpul pada sumuran.
Berdasarkan perhitungan data curah hujan diperoleh curah hujan rencana 
sebesar  56,09  mm/hari  dan intensitas hujan sebesar  19,44  mm/jam.  Berdasarkan 
peta  situasi  diketahui  besarnya  debit  limpasan  tiap-tiap  daerah  tangkapan  hujan
(dth)  berdasarkan perhitungan,  yaitu:  DTH I  debit  0,098  m
3
/detik, DTH II  debit
0,48  m
3
/detik,  DHT  III  0,45  m
3
/detik,  DHT  IV  0,038  m
3
/detik  dan  DHT  V
0,58 m
3
/detik.
Untuk  mengarahkan  air  limpasan  yang  masuk,  maka  diperlukan  saluran 
terbuka  yang  tahan  terhadap  pengaruh  erosi  dan  mampu  menampung  air  yang 
masuk.  Saluran  terbuka  dibuat  berbentuk  trapesium  berjumlah  6  buah  dengan 
dimensi yang beragam. 
Air  limpasan  yang  mengalir  pada  saluran  terbuka,  mengalir  menuju 
sumuran dan sebagian langsung menuju kolam pengendapan. Sumuran yang ada 
mempunyai  luas  3.887,9 m
2
dengan  kapasitas  11.663,7 m
3
. Apabila air sumuran 
melebihkan  batas  tampung,  maka  dengan  sendirinya  air  sumuran  akan  masuk 
kedalam  saluran  terbuka  III,  untuk  selanjutnya  dibawa  menuju  kolam 
pengendapan 1.
Kolam  pengendapan  yang  ada  berjumlah  2  buah  yaitu,  kolam 
pengendapan 1 dengan  awal  luas 919 m
2
, luas setelah perbaikan 1.110 m
2
kolam 
pengendapan 2 dengan luas 150 m
2
.
Pada  kolam  pengendapan  1,  air  yang  berasal  dari  sumuran  dan  saluran 
terbuka  II  diendapkan  untuk  memisahkan  material  padatan  dengan  air.  Material 
padatan yang lolos dari kolam pengendapan 1 akan masuk ke saluran terbuka IV, 
menuju kolam pengendapan 2. Air  yang berasal dari  kolam pengendapan 2 bisa 
langsung dialirkan ke sungai
| Item Type: | Thesis (Other) | 
|---|---|
| Subjek: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering | 
| Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry | 
| Depositing User: | Mr Suninto Prabowo | 
| Date Deposited: | 01 Jun 2016 06:32 | 
| Last Modified: | 01 Jun 2016 06:32 | 
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2787 | 
Actions (login required)
|  | View Item |