PENGARUH NON-CONDENSABLE GAS (NCG) TERHADAP PEROLEHAN MEGAWATT PADA TURBIN DI LAPANGAN PANASBUMI “Y”

MUKIPRIANDRI, MOHAMMAD TRIAGUNG (2015) PENGARUH NON-CONDENSABLE GAS (NCG) TERHADAP PEROLEHAN MEGAWATT PADA TURBIN DI LAPANGAN PANASBUMI “Y”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
06 Ringkasan MTM.pdf

Download (156kB) | Preview

Abstract

Lapangan Panasbumi „Y” adalah sistem lapangan panasbumi dua fasa, liquid dominated yang memiliki kandungan non-condensable gas didalam nya, biasa didominasi oleh CO2, dan H2S. Non-condesable gas itu sendiri dapat menyebabkan penurunan enthalpy dalam perhitungan perolehan megawatt listrik pada turbin, selain itu pula dapat menyebabkan korosi dan scalling pada peralatan produksi permukaan karena gas yang tidak dapat terkondensasi akan menempel lalu menumpuk di sistem pemipaan dan lama kelamaan menjadi scalling dan korosif. Diperlukan perhitungan enthalpy dari kepala sumur sampai turbin menggunakan Simulator ASPEN sampai didapatkan pengaruh non-condensable gas nya. Metodologi yang digunakan menghitung ΔT, ΔP, pada setiap titik aliran dua fasa (uap dan cair) liquid dominated yang mengandung non-condensable gas menggunakan Simulator ASPEN, sehingga temperatur inlet turbin, tekanan inlet turbin, dan laju alir massa total inlet turbin yang didapat dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui enthalpi untuk menghitung megawatt eletrik pada turbin dan dapat diketahui pengaruh non-condensable gas terhadap perolehan megawatt elektrik pada turbin. Dari hasil perolehan megawatt elektrik yang diperoleh, kita dapat mentabulasikan nya secara manual dan merubah nilai kandungan non-condensable gas nya dalam berbagai variasi nilai agar kita dapat menghitung pengaruh kandungan nilai non-condensable gas terhadap perolehan megawatt elektrik dan membuat grafik nya. Lapangan Panasbumi „Y” liquid dominated 2 fasa ini memiliki beberapa sumur produksi. Akan tetapi sumur yang akan kita evaluasi pada penulisan ini adalah Sumur A dan Sumur B dengan kadar dryness factor sebesar 0.25 (X: 0.25, Y: 0.75), dimana pada Sumur A memiliki Laju Alir massa (MA) sebesar 361 ton/jam, tekanan (PA) sebesar 177 psia, dan temperatur (TA) sebesar 3720F. Sumur B memiliki Laju Alir massa (MB) sebesar 457 ton/jam, tekanan (PB) sebesar 181 psia, dan temperatur (TB) sebesar 3720F. Lapangan Panasbumi “Y” memiliki kandungan non-condensable gas sebesar 2% dari total gas yang ada. Aliran fluida dua fasa liquid dominated dari sumur A dan B menuju Inlet Separator memiliki laju alir massa total sebesar 818 ton/jam, sedangkan laju alir uap superheated (Muap) nya dari Outlet Separator menuju Inlet Turbin sebesar 204.5 ton/jam, maka didapatkan nilai megawatt elektrik pada turbin sebesar 29.2812 MW pada Lapangan Panasbumi “Y” 2 fasa liquid dominated yang memiliki kandungan non-condensable gas sebesar 2%. Dari hasil tabulasi mengubah variasi nilai non-condensable gas nya didapatkan hasil bahwa semakin besar kandungan non-condensable gas pada fluida, maka semakin menurun lah nilai perolehan megawatt elektrik nya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 30 May 2016 02:31
Last Modified: 30 May 2016 02:31
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2654

Actions (login required)

View Item View Item