SUCI, ATIQA EKA (2019) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA EPIKLOROHIDRIN DARI DIKLOROHIDRIN DAN NATRIUM HIDROKSIDA KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (269kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (367kB) | Preview |
Preview |
Text
Cover.pdf Download (133kB) | Preview |
Preview |
Text
Intisari.pdf Download (184kB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Download (64MB) | Preview |
Abstract
Prarancangan pabrik kimia epiklorohidrin dari diklorohidrin dan natrium
hidroksida dengan kapasitas 50.000 ton/tahun akan dibangun di Kawasan Industri
Cilegon, Banten dengan luas tanah 61.180 m2. Epiklorohidrin dalam industri kimia
diperlukan untuk memproduksi resin epoksi, gliserin sintetis, surfaktan, elastomer dan
lain-lain. Bahan baku berupa diklorohidrin dan pelarut trikloropropan diperoleh dari
PT. Haihang Industry Co.,Ltd, Cina dan natrium hidroksida diperoleh dari PT. Asahimas
Chemical Cilegon. Pabrik dirancang beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dan
membutuhkan karyawan sebanyak 205 orang.
Pembuatan epiklorohidrin diawali dengan mereaksikan diklorohidrin dengan
natrium hidroksida dengan mol rasio sebesar 5 : 1 dalam 2 reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) pada suhu reaktor 80oC dan tekanan 1 atm. Reaksi ini berlangsung
dengan konversi optimum sebesar 95,4% dan eksotermis sehingga digunakan pendingin
air untuk menjaga suhu operasi. Produk yang keluar dari reaktor berupa epiklorohidrin,
trikloropropan, natrium klorida, sisa diklorohidrin dan natrium hidroksida serta air.
Selanjutnya, hasil keluaran tersebut dinetralisasikan dengan HCl di netralizer untuk
menghilangkan natrium hidroksida yang tersisa. Lalu pada dekanter dipisahkan antara
fase ringan berupa larutan natrium klorida dan fase berat berupa epiklorohidirn,
trikloropropan, diklorohidirn dan sedikit air. Hasil keluaran dekanter berupa fase ringan
dialirkan pada Unit Pengolahan Lanjut (UPL). Sedangkan hasil keluaran dekanter
berupa fase berat diumpankan pada menara distilasi 1 (MD-01) untuk memisahkan air
dari campurannya sebagai hasil atas. Setelah itu, hasil atas MD-01 dialirkan pada Unit
Pengolahan Lanjut (UPL) dan hasil bawah MD-01 diumpankan pada menara distilasi
(MD-02) untuk memurnikan epiklorohidrin sampai kemurnian 99% sebagai hasil atas
MD-02. Lalu, hasil bawah MD-02 yang sebagian besar masih terdapat diklorohidrin,
trikloropropan dan sedikit epiklorohidrin dipompakan menuju mixer-02 (M-02) sebagai
arus recycle. Untuk mendukung jalannya proses produksi dan operasional pabrik, maka
pabrik didukung dengan unit utilitas yang menyediakan air make up sebanyak
29.910,5038 kg/jam, udara tekan 74 m3/jam, listrik sebesar 526 kVa, bahan bakar boiler
sebesar 101,0825 liter/jam, dan bahan bakar generator sebesar 56,9837 liter/jam.
Pabrik ini membutuhkan Fixed Capital Investment (FCI) sebesar US$ 9.466.312
dan Rp.375.569.129.496,- dan Working Capital (WC) sebesar Rp. 926.857.904.049.
Analisis ekonomi pabrik epiklorohidrin ini menunjukkan nilai Return on Investment
(ROI) sebelum pajak sebesar 35,91% dan nilai ROI sesudah pajak sebesar 28,73%. Lalu,
Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 2,2 tahun dan POT sesudah pajak adalah 2,6
tahun. Nilai Break Even Point (BEP) adalah 49,25% dan nilai Shut Down Point (SDP)
23,82% . Suku bunga dalam Discounted Cash Flow Rate (DCF) selama 10 tahun ratarata
adalah 17,13%. Dengan demikian ditinjau dari segi teknis dan ekonomi, pabrik
epiklorohidrin dari diklorohidrin dan natrium hidroksida dengan kapasitas
50.000ton/tahun layak untuk dikaji lebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 24 Sep 2019 07:54 |
Last Modified: | 24 Sep 2019 07:54 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21240 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |