Ferazia, Intan (2018) ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI ELITE POLITIK DALAM PEMBENTUKAN KOALISI PARTAI PEMILU PRESIDEN 2019 PADA PEMBERITAAN MAJALAH TEMPO TAHUN 2018. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (288kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (221kB) | Preview |
Preview |
Text
daftar isi.pdf Download (158kB) | Preview |
Preview |
Text
PENGESAHAN.pdf Download (539kB) | Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) |
Abstract
Sistem multi partai yang dianut Indonesia menjadikan partai politik untuk
berkoalisi. Hal tersebut disebabkan oleh kesulitan untuk mencapai suara mayoritas
pada saat pemilihan umum. Selain itu, adanya syarat ambang batas pencalonan yang
disebut President Threshold juga menjadi pertimbangan elite politik untuk menjalin
kerja sama dengan elite politik dari partai lain. Koalisi partai ini bergerak secara
dinamis di Indonesia, partai yang sebelumnya berkoalisi bisa jadi bersebrangan
pada Pemilu berikutnya dilatar belakangi berbagai hal. Oleh karena itu, penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana proses pembentukan koalisi partai pada
Pemilu Presiden 2019 dengan menggunakan teori jaringan dari Weick dan Taylor,
Teori Koalisi Cheibub dan konsep Analisa Jaringan Komunikasi berbasis dokumen.
Penggunaan konsep ini dikarenakan dalam penelitian ini sumber data yang
digunakan adalah Laporan Utama Majalah Tempo. Penelitian ini dianalisis dengan
cara kuantitatif menggunakan metode jaringan komunikasi dan di paparkan secara
deskriptif untuk menjelaskan bagaimana proses pembentukan koalisi partai dengan
menggunakan jaringan komunikasi. Hasil penelitian jaringan komunikasi elite
politik dalam pembentukan koalisi partai pemilu Presiden 2019 pada Laporan
Utama Majalah Tempo menunjukan bahwa, praktik komunikasi berpusat pada
aktor tertentu. Aktor utamanya adalah Jokowi dan Prabowo sebagai calon Presiden
pada laga Pemilu Presiden 2019. Adanya pemusatan jalur komunikasi ke Jokowi
dan Prabowo membuat mereka memiliki keuntungan atas keleluasaan dalam
menjalin komunikasi dengan aktor lain dalam jaringan. Selain itu, dalam menjaring
partai lain untuk bergabung dalam koalisi tidak dilakukan atas dasar musyawarah
dengan semua anggota koalisi karena elite politik cenderung menjajaki
kemungkinan berkoalisi dengan partai lain satu persatu.
Kata kunci : Koalisi, Elite Politik, Jaringan Komunikasi, Pemilu Presiden 2019.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 14 Nov 2018 07:14 |
Last Modified: | 09 Jan 2023 06:15 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17342 |
Actions (login required)
View Item |