ANALISIS KECUKUPAN PENYANGGA SEMENTARA PADA PENEROWONGAN DENGAN NEW AUSTRIAN TUNNELLING METHOD (NATM) STUDI KASUS TEROWONGAN KA NOTOG, BANYUMAS, JAWA TENGAH

WARDANA, NOVANDRI KUSUMA (2018) ANALISIS KECUKUPAN PENYANGGA SEMENTARA PADA PENEROWONGAN DENGAN NEW AUSTRIAN TUNNELLING METHOD (NATM) STUDI KASUS TEROWONGAN KA NOTOG, BANYUMAS, JAWA TENGAH. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER TESIS.pdf]
Preview
Text
COVER TESIS.pdf

Download (287kB) | Preview
[thumbnail of abstrak.pdf]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (268kB) | Preview
[thumbnail of PENGESAHAN.jpeg]
Preview
Image
PENGESAHAN.jpeg

Download (36kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (396kB) | Preview

Abstract

Konstruksi terowongan dengan New Austrian Tunnelling Method (NATM)
tidak dapat dilanjutkan apabila kondisi terowongan yang tidak stabil, sehingga
stabilitas pemuka kerja penggalian terowongan telah dianggap sebagai masalah
konstruksi pada saat ini. Penelitian ini berdasarkan observasi studi dan analisis
dengan metode elemen hingga dalam stabilitas terowongan. Selanjutnya
berdasarkan parameter klasifikasi massa batuan dengan kriteria Generalized Hoek-
Brown (2006) dan GSI untuk kualitas massa batuan. Penggalian terowongan
dimulai dari penggalian top heading kemudian pada bench untuk membentuk
fullface terowongan. Penggalian berada pada batu breksi, batupasir, dan
batulempung dengan klasifikasi kekuatan massa batuan (RMR) lemah hingga
sedang.
Pada daerah penelitian ini belum diketahui besar tegangan insitu sehingga
data perpindahan yang diperoleh akan digunakan untuk menganalisis tegangan di
sekitar lubang bukaan dengan cara analisis balik. Tegangan insitu yang diperoleh
dari hasil analisis balik digunakan dalam simulasi untuk kestabilan terowongan dan
penerowongan selanjutnya.
Hasil analisis besar perpindahan kumulatif di tiap titik pengukuran rata-rata
200mm (>75mm), dengan kecepatan rata-rata 24 mm/hari (>1mm/hari), termasuk
dalam kondisi tidak stabil menurut kriteria Cording (1974). Walaupun selama
proses pemantauan kondisi di lubang bukaan dalam kondisi stabil berdasarkan hasil
analisis pengamatan terhadap sistem penyangga batuan, hasil pemantauan yang
telah diterapkan sudah cukup kuat.
Dari hasil simulasi untuk penggalian STA 359+350, besar perpindahan
horisontal rata-rata >8mm dan perpindahan vertikal rata-rata <8mm diperlukan
modifikasi penambahan penyangga. Sedangkan untuk penggalian STA 359+375,
besar perpindahan horizontal dalam kondisi normal dan perpindahan vertikal tidak
normal sehingga perlu modifikasi penyangga pada posisi atap pojok kiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 05 Oct 2018 02:50
Last Modified: 29 Aug 2023 02:12
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16757

Actions (login required)

View Item View Item