PERANCANGAN SISTEM DEHIDRASI GAS ALAM DENGAN TRIETHYLENE GLYCOL UNTUK MINIMUM LAJU GAS INLET PADA LAPANGAN “X” JOB PERTAMINA-TALISMAN JAMBI MERANG

CAPRIATI, FLORENTINA (2014) PERANCANGAN SISTEM DEHIDRASI GAS ALAM DENGAN TRIETHYLENE GLYCOL UNTUK MINIMUM LAJU GAS INLET PADA LAPANGAN “X” JOB PERTAMINA-TALISMAN JAMBI MERANG. Masters thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[thumbnail of RINGKASAN_SKRIPSI_FLORENTINACAPRIATI_113090010.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN_SKRIPSI_FLORENTINACAPRIATI_113090010.pdf

Download (9kB) | Preview

Abstract

Sistem dehidrasi yang terdapat pada Lapangan “X” JOB PertaminaTalisman Jambi Merang memiliki batasan laju alir gas maksimum yang masuk ke
dalam contactor sebesar 81,53 MMscfd dengan batasan minimum sebesar 8,15
MMscfd. Pada tahun 2023 laju alir gas yang masuk ke contactor adalah 8,09
MMscfd, dengan kata lain sistem dehidrasi yang ada di Lapangan “X” tidak akan
mampu melakukan dehidrasi secara sempurna di tahun 2023. Kandungan uap air
yang diingkan keluar dari contactor yakni sebesar 3 lb/MMscf, sehingga
dibutuhkan perancangan sistem dehidrasi untuk laju alir minimum dengan syarat
dimensi yang dirancang memiliki kemampuan untuk menampung rate triethylene
glycol yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap air sebesar 3 lb/MMscf.
Dalam upaya melakukan perancangan dimensi peralatan yang sesuai,
dibutuhkan beberapa persiapan data, diantaranya adalah data laju aliran gas, data
fluid properties, data triethylene glycol properties dan data dimensi peralatan
dehidrasi. Data laju aliran gas meliputi data inlet gas flowrate yakni untuk laju alir
maksimum dan minimum, data inlet gas temperature, inlet gas pressure dan data
kandungan uap air pada Outlet Contactor. Data fluid properties yang dibutuhkan
meliputi densitas dan berat molekul. Data triethylene glycol properties yang
dibutuhkan diantaranya specific gravity dan berat molekul, dan konsentrasi
triethylene glycol. Data yang diperlukan untuk dimensi peralatan adalah jumlah
tray, efisiensi tray dan data dimensi peralatan di Lapangan “X”. Setelah semua
data diolah menggunakan Metode Persamaan Keadaan, maka parameter yang di
dapatkan diantaranya kandungan uap air pada laju alir gas maksimum dan
minimum di inlet contactor, kandungan uap air yang yang dikeringkan,
kandungan uap air yang dapat dikeringkan secara maksimal. Parameter
kandungan uap air yang telah didapatkan digunakan untuk menghitung jumlah
rate triethylene glycol pada saat laju alir maksimum dan rate triethylene glycol
pada laju alir minimum serta jumlah tray dibutuhkan
Jumlah rate triethylene glycol yang dibutuhkan untuk mengeringkan uap
air hingga 3 lb/MMscf pada saat laju alir maksimum dan minimum yakni sebesar
184,12134 Gallon/Jam dan 1,839984 Gallon/Jam dengan jumlah tray pada
contactor sebanyak 2 buah. Dari jumlah rate triethylene glycol yang telah
diketahui maka didapatkan hasil reboiler capacity (beban panas reboiler) masingmasing untuk laju gas inlet maksimum dan minimum sebesar 490747,655 Btu/hr
dan 31663,2602 Btu/hr. Beban panas reboiler tersebut digunakan untuk
melakukan ekstrapolasi guna mendapatkan dimensi peralatan pada saat laju alir
8,15 MMscfd. Dimensi peralatan pada saat laju alir gas minimum (8,15 MMscfd)
di inlet contactor adalah Glycol Capacity 14,98 Gph, Reboiler size sebesar 17,09”
x 1,27’, Heat Exchanger Surge Tank Size sebesar 17,09” x 0,8021’, Stripping Still
Size sebesar 6,578” x 4,115’, Reflux Condenser sebesar 6,578” x 1,886’, Flash
Separator sebesar 9” x 48’, Heat Exchanger Coil sebesar 0,3874” x 10,94 sq ft,
Glycol Pump sebesar 1715 PV, High-Pressure Glycol Filter sebesar 0,867”.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjek: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Bugel Suryanta
Date Deposited: 18 May 2016 08:05
Last Modified: 18 May 2016 08:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1551

Actions (login required)

View Item View Item