STRATEGI KOMUNIKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL PADA REMAJA DIFABEL DI YOGYAKARTA (Analisis Deskriptif Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) dalam Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja Difabel serta Orangtua)

Mandasari, Pratiwi Rika (2017) STRATEGI KOMUNIKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL PADA REMAJA DIFABEL DI YOGYAKARTA (Analisis Deskriptif Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) dalam Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja Difabel serta Orangtua). Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Halaman Pengesahan.pdf

Download (401kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. ABSTRAK.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. Daftar Isi.pdf

Download (282kB) | Preview

Abstract

BSTRAK Ketidakpahaman tentang kesehatan reproduksi dan seksual, yang disebabkan minimnya akses dan informasi, bisa menjadi sumber kekerasan seksual yang terjadi pada penyandang disabilitas. SAPDA sebagai lembaga advokasi yang konsen terhadap masalah dan isu seputar disabilitas, mencoba melakukan transfer pengetahuan kesehatan reproduksi yang berguna untuk remaja difabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang strategi komunikasi kesehatan dan hambatan dalam program kesehatan reproduksi dan seksual (KesPro) yang dilakukan oleh Lembaga Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) di Yogyakarta. Penelitian ini memiliki tema komunikasi kesehatan dan menggunakan teori perencanaan oleh Charles Berger. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, mengumpulkan data lewat hasil wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Peneliti memperoleh hasil penelitian bahwa strategi komunikasi kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja difabel merupakan pengembangan dari “The P-Process”, diawali dengan analisis masalah dan riset, pembuatan strategi dan kurikulum materi, distribusi pesan KesPro lewat interaksi dan penggunaan media pendukung, dan terakhir adalah menjalin hubungan dengan audiens sebagai langkah monitoring. Strategi komunikasi kesehatan SAPDA menekankan pada strategi perencanaan dan perancangan pesan, serta penyampaian pesan secara interpersonal dengan kontrol emosi, adanya media pendukung, dan peninjauan pesan yang disampaikan. Menyampaikan pesan kepada remaja difabel membutuhkan kesabaran dan ketekunan agar audiens bisa paham dan dapat mencapai tujuan dari strategi. Yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman KesPro, menciptakan pertahanan diri dan peningkatan kewaspadaan. Hambatan yang ada diantaranya adalah stigma tabu, adanya benturan terhadap nilai dan norma di masyarakat, keterbatasan kosakata bahasa isyarat untuk istilah medis, tidak adanya standar tetap kurikulum, kurangnya SDM, dan orangtua remaja difabel yang tidak terbuka. Kata Kunci : Strategi Komunikasi Kesehatan, Difabel, Remaja, Kesehatan Reproduksi dan Seksual.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 12 Oct 2017 01:52
Last Modified: 12 Oct 2017 01:52
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13273

Actions (login required)

View Item View Item