Utomo, Doni Dwi (2013) PRARANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DARI AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO KAPASITAS 2.000.000 M3 / TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
xvi. INTISARI.pdf Download (10kB) | Preview |
Abstract
INTISARI
Instalasi Pengolahan Air Minum dirancang dengan kapasitas 2.000.000
m3/ tahun direncanakan didirikan di Kelurahan Jurug, Kecamatan Jebres, Kota
Surakarta, Propinsi Jawa Tengah karena dekat Sungai Bengawan Solo (di pinggir
sungai). Instalasi Pengolahan Air Minum beroperasi secara kontinyu selama 350
hari dalam setahun dan 24 jam per hari dengan jumlah tenaga kerja 24 orang.
Adapun kegunaan air minum yang paling besar untuk kepentingan kelangsungan
hidup terutama manusia.
Proses pembuatan air minum dibersihkan dengan cara menyaring kotoran
yang berukuran besar dalam intake dengan strainer ukuran kisi 2,5 cm x 2 cm
pada suhu 26 oC dan tekanan 1 atm. Air sungai hasil saringan kemudian disedot
dengan menggunakan pompa ke dalam Bak Pengendap untuk mengendapkan
sebagian partikel TSS pada suhu 26 oC dan tekanan 1 atm. Air dari Bak
Pengendap dikeluarkan melalui pipa dan diinjeksikan larutan tawas sehingga
terjadi pengadukan secara hidrolis sambil diaduk dengan flokulator sehingga
terjadi reaksi koagulasi dalam flokulator sampai memperoleh hasil yang optimum
pada suhu 26 oC dan tekanan 1 atm, setelah itu di pompa ke dalam Clarifier untuk
menjalankan reaksi pengendapan pada suhu 26 oC dan tekanan 1 atm. Air hasil
over flow dari Clarifier kemudian diaerasi dan disaring lewat Trey Aerator – Pre
Sand Filter kemudian ditampung di Clear Well Clarifier. Air hasil Clear Well
Clarifier kemudian di alirkan ke Sand Filter untuk aerasi 1 tingkat dan
menjalankan operasi penyaringan. Air hasil bawah Sand Filter kemudian di saring
kembali ke dalam Clear Well Clarifier Sand Filter sampai diperoleh kadar TSS
dan TDS sekecil mungkin, setelah itu air dialirkan ke Bak penampung air bersih
sebagai produk air bersih suhu 26 oC dan tekanan 1 atm. Sebagian produk air
bersih di recycle ke Tangki Pelarut Tawas melewati Bak Penampung air pelarut
dan pencucian alat dan sebagian lagi di alirkan ke Bak Penampung Air Minum
yang untuk Didistribusikan dengan diinjeksikan ke dalam pipa yang sama larutan
kaporit untuk membunuh bakteri patogen dengan cara pengadukan hidrolis. Air
hasil Bak Penampung Air Minum yang untuk Didistribusikan suhu 26 oC dan
tekanan 1 atm kemudian dipompa ke reservoir untuk didistribusikan ke
konsumen. Instalasi Pengolahan Air Minum membutuhkan air sebanyak
241315,9286 kg/jam yang diambil dari Sungai Bengawan Solo. Daya listrik
diambil dari PLN sebesar 84 kW.
Dari evaluasi ekonomi diketahui bahwa Instalasi Pengolahan Air Minum
memerlukan modal Fixed Capital Investment (FCI) tetap sebesar
Rp8.289.015.000,- dan modal kerja Working Capital (WC) sebesar
Rp1.341.511.000,-. Kemampuan untuk mengembalikan modal ( POT ) sebelum
pajak adalah 3,69 tahun dan sesudah pajak adalah 5,39 tahun. Percent Return On
Investment ( ROI ) sebelum pajak sebesar 17,11 % dan setelah pajak sebesar 8,56
%, Break Even Point ( BEP ) sebesar 42,24 %, Shut Down Point ( SDP ) sebesar
14,37 % dan Discounted Cash Flow ( DCF ) sebesar 29,07 %. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa prarancangan Instalasi Pengolahan Air ini layak untuk
dikaji lebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 05 Dec 2016 07:17 |
Last Modified: | 05 Dec 2016 07:17 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9780 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |