ANALISIS KESTABILAN LERENG UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI LEMBAH CERORONG KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT

MATRANI, BEDY FARA AGA (2016) ANALISIS KESTABILAN LERENG UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI LEMBAH CERORONG KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT. Masters thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
abstrack.pdf

Download (159kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Lembah yang berada di Kampung Cerorong, Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah ini merupakan zona rawan longsoran tanah. Pada tahun 1994, terjadi longsoran pertama yang merupakan awal dari pembentukan lembah, sampai tahun 2014 longsoran masih tetap berlanjut sehingga menyebabkan lembah semakin luas dan membentuk lereng-lereng yang curam, berjarak sekitar 30 meter dari lokasi pemukiman penduduk. Oleh sebab itu daerah ini sangat berpotensi untuk mengalami longsoran berikutnya yang dapat membahayakan keselamatan penduduk yang bermukim di daerah tersebut. Peristiwa tanah longsor terjadi akibat tidak seimbangnya antara faktor pendorong dan faktor penahan yang menghambat terjadinya longsoran. Ada beberapa faktor yang berperan dalam kestabilan lereng lembah Cerorong yaitu faktor kelerengan, faktor litologi, faktor hidrogeologi dan faktor curah hujan. Salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam terjadinya longsoran tanah adalah meningkatnya kadar air pada saat musim hujan. Hujan dapat meningkatkan kadar air dalam tanah bahkan dapat menyebabkan kondisi fisik tubuh lereng berubah-ubah. Infiltrasi air hujan menyebabkan perubahan tegangan efektif di dalam tanah akibat terjadinya perubahan tekanan air pori dalam tanah yang mempengaruhi kuat geser tanah di sepanjang bidang gelincir, sedangkan bobot masa tanah bertambah, sehingga kuat gesernya akan menurun. Jenis longsoran pada daerah penelitian termasuk dalam tipe longsoran rotasi (rotasional slide), rata-rata kemiringan lereng pada daerah penelitian mencapai ± 85ᵒ. Dari hasil perhitungan menggunakan software Slope/W didapatkan faktor keamanan lereng yaitu lereng 1 = 0,738 - 0,757, lereng 2 = 0,901 – 0,915, lereng titik 3 = 0,875 – 0,901 ini menunjukkan bahwa semua lereng dalam kondisi labil.. Upaya penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya maupun resiko tanah longsor pada lembah Cerorong yaitu pelandaian serta pembuatan benching pada lereng yang terjal dan menghitung kembali faktor keamanan lereng dengan software Slope/W didapatkan faktor keamanan lereng yaitu lereng 1 = 1,626 – 1,827, lereng 2 = 1,759 – 2,205 dan lereng 3 = 1,245 – 1,331 ini menunjukkan bahwa stelah dilakukan perbaikan semua lereng dalam kondisi stabil. Selain itu usaha yang dilakukan untuk memantabkan kestabilan lereng yaitu dengan cara pemasangan bronjong kawat yang berisi batu pada kaki lereng, penanaman tumbuhan dan pepohonan di daerah lereng. Kata kunci: longsoran, faktor penyebab, kestabilan lereng, penanggulangan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QE Geology
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 16 May 2016 06:31
Last Modified: 16 May 2016 06:31
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/974

Actions (login required)

View Item View Item