PRARANCANGAN PABRIK KIMIA ASETALDEHIDA DARI ETANOL DAN UDARA KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN

Asy’Ari, M. Rifqi and Ardiyaprana, Faruk Bima (2012) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA ASETALDEHIDA DARI ETANOL DAN UDARA KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
INTISARI.pdf

Download (133kB) | Preview

Abstract

Pabrik asetaldehida dirancang dengan kapasitas 70.000 ton/ tahun, menggunakan bahan baku berupa etanol yang diperoleh dari PT Indo Lampung Distillery dan Udara dari lingkungan. Lokasi pabrik didirikan di Kabupaten Bandar Lampung, Lampung. Perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), dengan jumlah karyawan 207 orang. Proses pembuatan asetaldehid diawali dengan tahap penyiapan bahan baku berupa etanol yang terlebih dahulu diuapkan menggunakan Vaporizer (V) dan kemudian dikompresi menggunakan Kompresor (C) dan di panaskan dalam Heater (HE). Kondisi keluar HE pada tekanan 3,05 atm dan suhu 375 oC bersama dengan udara dalam kondisi yang sama dimasukan kedalam Reactor Fix Bed Multitube (R) dengan katalis Silver (Ag). Reaksi berlangsung secara eksotermis sehingga dibutuhkan pendingin Dowtherm A. Produk keluar reaktor dengan suhu 383,16 oC dan tekanan 2,19 atm, berupa campuran gas tidak terkondensasi (O2, N2 dan CO2) dan gas terkondensasi (campuran asetaldehid, etanol, air dan asam asetat) yang dimanfaatkan sebagai pemanas pada Vaporizer (V). Keluar vaporizer gas dikondensasikan dalam Condesor Partial (CDP) dan hasilnya dipisahkan dalam Separator (SP). Hasil atas separator berupa gas tidak terkondensasi yang selanjutnya akan dialirkan menuju Unit Pengolahan Lanjut (UPL). Gas yang terkondensasi sebagai hasil bawah separator kemudian diumpankan ke dalam Menara Distilasi I (MD-01). Hasil atas (MD-01) berupa asetaldehid 99,6% dipompakan kedalam Tanki Produk (T-02) dan hasil bawah MD-01 diumpankan kedalam MD-02 untuk memurnikan etanol. Hasil atas MD-02 berupa etanol 95% direcycle untuk di reaksikan kembali dan hasil bawah MD-02 dialirkan ke Unit Pengolahan Lanjut. Untuk menunjang proses produksi dan keberlangsungan pabrik, maka dibutuhkan unit penunjang berupa air untuk proses utilitas yang didapatkan dari sungai Seputih, dengan jumlah total kebutuhan air sebesar 108.159,82 kg/ jam dan jumlah total kebutuhan listrik sebesar 3.500 kWh yang didapat dari PLN dan sebagai cadangan digunakan generator. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun, dengan proses produksi selama 24 jam. Nilai Fixed Capital Investment untuk pabrik ini adalah ($ 23,756,083 + Rp 186.105.918.331) . Working Capital ($26,164,801 + Rp 38.931.965.347) , Manufacturing Cost ($ 69,772,803 + Rp 103.818.574.259) dan General Expense ($ 9,147,280 + Rp 12.458.228.911). Analisis ekonomi menunjukkan nilai ROI sebelum pajak adalah 38,01 % dan ROI sesudah pajak 24,71 %. POT sebelum pajak = 2,33 tahun dan POT sesudah pajak = 3,37 tahun. Nilai BEP adalah 40,18 % dan SDP adalah 18,70 %. Suku Bunga dalam DCF selama 20 tahun rata – rata adalah 32,6 %. Berdasarkan data analisis ekonomi tersebut, maka pabrik asetaldehida ini layak ditinjau ulang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 02 Dec 2016 02:52
Last Modified: 02 Dec 2016 02:52
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9724

Actions (login required)

View Item View Item