Adrian, Arthur Joseph (2013) KLAIM MALAYSIA ATAS BATIK DITINJAU DARI PROSES ANALISA SISTEM POLITIK. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAKS1.pdf Download (114kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR IS1.pdf Download (72kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR IS1.pdf Download (72kB) | Preview |
Preview |
Text
LOGO UPN.pdf Download (127kB) | Preview |
Preview |
Text
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.pdf Download (104kB) | Preview |
Abstract
Berdasarkan analisa ini, Faktor yang mendorong malaysia melakukan klaim budaya
khususnya batik adalah tuntutan-tuntutan ke pemerintah dan menjadi suatu keputusan dalam
melakukan klaim berasal dari masyarakat Malaysia itu sendiri yang merasa bahwa Malaysia-
Indonesia merupakan satu rumpun dan berasal dari sejarah yang sama. Aspek homogenitas
dalam identitas kolektif Indonesia dan Malaysia adalah yang paling kuat. Kedua Negara
memiliki sejarah, budaya, hubungan kekerabatan dan famili yang kuat. Kesamaan yang ada
itu menyebabkan hubungan kedua Negara sering disebut dengan istilah hubungan dua Negara
serumpun. Dengan adanya fakta itu membawa kepada langkah pemerintah agar tuntutan
sampai di sistem politik. Pemerintah Malaysia melihat bahwa alasan serumpun melayu yang
berangkat dalam suatu sejarah yang sama menjadikan alasan bahwa budaya yang dimiliki
Indonesia merupakan budaya Malaysia.
Langkah meningkatkan kekuatan nasional dibidang ekonomi sektor pariwisata dalam
programnya “Malaysia, the Trully Asia” langkah Kementerian Kebudayaan Malaysia yang
menjadikan tuntutan untuk melakukan klaim budaya agar menarik dunia internasional datang
ke Malaysia yang pada akhirnya akan menghasilkan devisa Negara. Hal ini terbukti dan telah
dijelaskan pada latar belakang permasalahan bahwa adanya peningkatan yang signifikan
terhadap pemasukan devisa negara dalam sektor pariwisata.
Adanya dukungan kepada pemerintah Malaysia dari Yayasan Budi penyayang di Kuala
Lumpur dengan menggelar acara promosi batik. Adanya Langkah resmi resmi Yayasan Budi
Penyayang menjadikan rangkaian acara itu merupakan kelanjutan dari kampanye mereka
bertema “The Malaysia Batik: Crafted for the World Movement” yang sudah dirintis sejak
2003. Diluncurkan pada 2003, kampanye itu dipelopori oleh Tun Endon Mahmood, yang
antusias mempromosikan kerajinan Malaysia..Dengan kampanye itu, yayasan tersebut ingin
merevitalisasi industri batik Malaysia dan menunjukkan ke level lokal dan internasional
sekaligus menggalakkan konsumsi produk batik. Selain itu juga “ingin memperkuat batik
sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kepribadian bangsa Malaysia,” demikian
pernyataan Yayasan Budi Peyayang di laman resmi mereka. Hal ini juga turut menjadi
dukungan kepada Pemerintah Malaysia untuk melakukan klaim.
Kata Kunci : Kepentingan Pemerintah Malaysia, persamaan sejarah, faktor tuntutan
dan dukungan yang menjadikan klaim
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 30 Nov 2016 03:15 |
Last Modified: | 30 Nov 2016 03:15 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9634 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |