Christa Hanggara, Dimas (2013) KEBIJAKAN JUNTA MILITER MYANMAR MELEPASKAN AUNG SAN SUU KYI DARI TAHANAN RUMAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSRAK.pdf Download (73kB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (156kB) | Preview |
Abstract
Pada penelitian ini penulis mengambil judul “ Kebijakan Junta Militer Myanmar
Melepaskan Aung San Suu Kyi Dari Tahanan Rumah”. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian secara deskriptif analisis, yakni analisis yang di dasarkan pada data -data yang
relevan, untuk menggambarkan suatu fakta atau kondisi mengenai masalah yang di bahas
dalam skripsi ini berdasarkan kerangka pemikiran yang di gunakan. Myanmar adalah sebuah
Negara di kawasan asia tenggara yang melakukan pelanggaran Ham yang sangat tinggi, ini di
karenakan Junta militer yang berkuasa di Myanmar sudah puluhan tahun, yang
mengakibatkan rakyat tertindas. Aung San Suu Kyi ialah tokoh pro demokrasi di Myanmar
yang senantiasa mengajak rakyat dengan aksi tanpa kekerasan, tetapi di tanggapi oleh junta
militer dengan kekerasan. Sampai pada tahun 1989 Junta militer Myanmar menahan secara
sewenang-wenang. Dari latar belakang tersebut penulis mengambil satu rumusan masalah
yaitu “ Mengapa junta militer Myanmar melunak dan melakukan kebijakan melepaskan Aung
San Suu Kyi dari Tahanan Rumah ? “. Untuk menganalisis rumusan masalah tersebut penulis
menerapkan teori dari David Easton tentang system pengambilan keputusan, dimana tekanan
dari domestic dan internasional sebagai input, dan kebijakan junta militer Myanmar
melepaskan Aung San Suu Kyi sebagai output. Dari analisis tersebut penulis menemukan
argument pokok yaitu alasan junta militer melepaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah
karena adanya tekanan dari domestik yang berupa demonstrasi dari mahasiswa dan biksu
kemudian perekonomian Myanmar semakin melemah. Tekanan dari internasional berupa
sanksi dan embargo dari AS dan Uni Eropa, dan tekanan secara diplomatic dan prosedural
dari PBB dan Asean. Dari tekanan-tekanan yang di berikan kepada junta militer Myanmar,
sampai pada akhirnya di tahun 2010 Aung San Suu Kyi di bebaskan oleh junta militer dan
kemudian secara perlahan Myanmar berubah menjadi negara demokrasi dan menghentikan
kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 29 Nov 2016 04:10 |
Last Modified: | 29 Nov 2016 04:10 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9538 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |