UPACARA RITUAL ADAT TABOT SEBAGAI SEBUAH SIMBOL KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Makna Simbol Upacara Ritual Adat Tabot Di Provinsi Bengkulu)

Chrissiantoro, Yeremia (2013) UPACARA RITUAL ADAT TABOT SEBAGAI SEBUAH SIMBOL KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Makna Simbol Upacara Ritual Adat Tabot Di Provinsi Bengkulu). Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Abstrak Skripsi.pdf

Download (14kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “Upacara Ritual Adat Tabot Sebagai Sebuah Simbol Komunikasi” (Studi Deskriptif Makna Simbol Upacara Ritual Adat Tabot Di Provinsi Bengkulu). Pada dasarnya Upacara ritual adat Tabot merupakan upacara tradisional Provinsi Bengkulu untuk memperingati gugurnya salah satu cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Imam Al Husain yang gugur dalam perperangan di Padang Karbala. Upacara ritual adat Tabot juga memiliki fungsi dan tujuan dalam merekatkan hubungan kekeluargaan antar keluarga Tabot Imam dan Bangsal dan masyarakat Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif adalah suatu ilmu yang menggambarkan dan menerangkan makna pesan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik untuk mengetahui makna simbol upacara ritual adat Tabot yang akan dianalisis dari makna tiap-tiap prosesi ritual, sesaji-sesaji, serta perlengkapan lain yang digunakan dalam upacara ritual. Berdasarkan hasil penelitian, dalam upacara ritual adat Tabot di Provinsi Bengkulu, ada 10 tahap yaitu persiapan, mengambik tanah, duduk penja, menjara, meradai, arak penja dan arak serban, gam (berkabung), tabot naik pangkek, arak gedang, dan tabot terbuang. Dari setiap prosesi ritual yang dilaksanakan keluarga Tabot dan masyarakat Bengkulu mengungkapkan perasaan dan harapannya melalui berbagai simbol yakni simbol berupa kain putih yang dipakai oleh keluarga Tabot, penja (jari-jari), gerga, dan bendera zulfikar (panji-panji berwarna putih, biru, dan hijau). Setiap simbol yang digunakan mempunyai makna dan pesan yang ingin disampaikan. Upacara Ritual Adat Tabot merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih tetap dilestarikan. Upacara Ritual Adat Tabot menjadi produk “pariwisata” yang ada di Provinsi Bengkulu dan merupakan event tahunan yang akan selalu dilaksanakan The research is titled “Upacara Ritual Adat Tabot Sebagai Sebuah Simbol Komunikasi” (Analisis Semiotika Makna Simbol Upacara Ritual Adat Tabot Di Provinsi Bengkulu). Basically, Tabot traditional ritual is a traditional ceremony in Bengkulu to commemorated one of Prophet Muhammad SAW’s grandson, Imam Husein who died in Karbala field. Tabot traditional ritual ceremony also has a function and purpose to combine a relation between Tabot’s families, Imam, and Bengkulu society. The type of this research is using the method of semiotics analysis. Semiotics is a science or an analytical method to asses the sign. The observation techniques used were interviews, observation, literatures, and documentation. Techniques for know the meaningful of Tabot traditional ritual symbols, that will be analyzed from each ritual processions, offerings, and the other properties used in ritual ceremony. Based on this research, there are 10 steps on Tabot traditional ritual ceremony in Bengkulu, that are : Preparation, mengambik tanah, duduk penja, menjara, meradai, arak penja dan arak serban, gam (berkabung), tabot naik pangkek, arak gedang, dan tabot terbuang. From all ritual process, tabot’s families and Bengkulu society express their feelings and expectations through the symbols that are material symbols and nonmaterial symbols. Material symbols are white fabric used by tabot’s families, penja (jari-jari), gerga, and zulfikar flag (banner of white, blue, and green). Nonmaterial symbols are meradai (collecting donation), penjara (beruji dol), and mencuci penja (mencuci jari-jari). All of symbols have messages and meaningful to be convoyed. Tabot traditional ritual ceremony is one of ancestral cultural heritage form to remain preserved. Tabot traditional ritual ceremony was a tourism product and an annual event that will be always executed

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 23 Nov 2016 07:59
Last Modified: 23 Nov 2016 07:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9278

Actions (login required)

View Item View Item